Islam tak perlu dibela
Sering kita mendengar kata, kita harus membela Islam...
Benarkah Islam harus dibela? Coba kita renungkan kembali apakah kata ini tidak menunjukkan suatu bentuk kesombongan.
ISLAMLAH YANG SESUNGGUHNYA MEMBELA SETIAP ORANG YANG MENGIKUTINYA !!!!
ISLAMLAH YANG SESUNGGUHNYA MEMBELA MANUSIA DARI PANASNYA API NERAKA !!!
ISLAMLAH YANG SESUNGGUHNYA MEMBELA MANUSIA DARI MURKA ALLAH!!!
Kerancuan ini bersumber dari kata membela tanah air, mempertahankan kedaulatan dan seterusnya. Islam adalah ajaran/karya/jalan keselamatan yang diturunkan oleh Allah melalui Rasul-rasulnya kepada umat manusia seluruhnya. Siapa yang mengambil maka ia selamat, yang meninggalkannya maka ia sesat.
Kerasnya Rasulullah memperjuangkan ajaran Islam karena beliau melihat kerasnya murka Allah terhadap manusia yang tidak mengikutinya. Sehingga beliau memperjuangkan sekuat-kuatnya agar Islam ini diterima oleh seluruh manusia tanpa terkecuali. Bukan untuk Islam itu sendiri, tetapi untuk keselamatan hidup mereka di akhirat kelak.
Demikian kecintaan beliau kepada seluruh umat manusia sehingga beliau sangat sabar dalam berdakwah, tidak serta merta bertangan besi dan membalaskan dendam, karena memang bukan kemenangan fisik tujuannya.
Dan perang yang dijalankan Rasulullah adalah perang untuk melindungi umat Islam yang teraniaya bukan perang melindungi Islam. Islam akan tetap ada meski manusia tidak ada yang memeluknya, Islam akan tetap ada karena ia adalah cahaya dari Sang Pencipta, Islam tidak perlu dibela karena adalah cahaya Sang Penguasa Alam. Siapakah yang mampu mematikannya?
Setiap cacian, hinaan, terhadap Islam, Allah, dan RasulNya tidak perlu dibalas dengan hal yang sama, karena itu bukan teladan Nabi kita. Kita lihat bagaimana kerasnya permusuhan bani israil, namun beliau berbuat proporsional. Banyak hal yang masih bisa kita lakukan daripada sibuk ikut mencaci dan emosi dengan perbuatan orang kafir kepada kita. Lihatlah masa-masa awal dakwah Rasulullah wahai saudaraku. Cacian, siksaan, pembunuhan terhadap kaum muslimin tidak membuat beliau melakukan tindakan-tindakan keji. Mari bacalah masa-masa awal dakwah Islam, jangan sombong dengan mengatakan sudah baca, ayo kita baca lagi sama-sama, kalimat demi kalimat, pemahaman demi pemahaman, bagaimana sebenarnya tujuan dakwah dan apa yang ingin dicapai dalam dakwah tersebut.