Friday, October 25, 2019

Islam bukanlah agama? (Untuk atheis jujur)

Pada saat menyatakan Islam adalah agama maka sesungguhnya maknanya menjadi sempit...

Karena Islam adalah fakta sejati dalam kehidupan. Jika kita berpikir Islam sebagai agama, maka sesungguhnya pemikiran kira akan digiring kepada suatu karya imajinasi dari manusia/produk budaya.

Untuk berislam sesungguhnya mudah. Terimalah! Terimalah! Terimalah fakta bahwa kita berasal dari Allah, dan bukti dari semua itu adalah konsistennya Allah mengirim utusan/Nabi/Rasul dan penyeru, sedangkan yang lain tidak. Di jaman ini, kita wajib menerima  Muhammad sebagai utusan yg lain sdh lewat. Itu dulu saja, gak usah berat-berat maka kamu sudah berislam. Renungilah 2 kalimat sederhana, Allah adalah Tuhan, Muhammad utusan, hingga benar-benar paham. Bila belum paham mintalah dipahamkan. Ya Allah yang mengaku Tuhan pahamkanlah aku bahwa Engkau Tuhan dan Muhammad utusanMu. Dan teruslah memohon," Tunjukkanlah jalan kepadaMu Allah, Zat yang menyatakan diri Tuhan semesta alam.

Jalan ini disebut Islam yg berarti penyerahan, tak usah berpikir, karena petunjuk yang akan mendatangimu......asal diminta, dan hatimu membuka pintu datangnya kebenaran......

Tuesday, October 22, 2019

Sederhana Memahami Takdir (bag2)



Hidup yg dianggap nyata ini adalah permainan dan dunia game yang  serius,  yang Allah ciptakan untuk menguji hambaNya. Informasi ini dibawa oleh seorang utusan/Nabi. Ini adalah konsep dasar yang harus dijadikan pegangan dasar bagi seorang muslim, dimana pemahaman dan pengakuan hati ini harus dinyatakan dalam bentuk eksplisit ucapan syahadat. Pun bagi orang yg belum paham dengan konsep ini, apabila yakin saja bahwa Pencipta semua ini adalah Allah maka cukuplah dia mendapatkan pertolongan.....

Kita manusia, tidak bisa mengubah apa yang Allah berikan dalam alam fisik/lahir (rupa, harta, karier, jabatan,pasangan, anak.dst Meskipun bisapun membutuhkan proses yang panjang dan izin dari Allah) namun manusia dapat mengubah apa yang ada dalam hati, seperti iman, cinta, benci, kufur, taat kepada Allah kapanpun mereka mau. Dan kesadaran hati ini diwujudkan dalam bentuk ketaatan. Dan disinilah kunci kesuksesan seorang hamba dalam menggapai keridhoan Allah Sang Pencipta. Dalam terminologi agama disiplin ilmu yang membicarakan wilayah hati ini disebut tasawuf. Maka apabila ada orang yang secara sembarangan mengharamkan ilmu tasawuf sama dengan menutup dirinya dari pintu utama menuju kepada Allah, dan mereka harus bersusah payah melewati pintu-pintu kecil syariat yang dibatasi oleh keadaan fisik.

Bagaimana dengan akal/pikiran? Allah mengilhamkan ide, gagasan, mood dalam pikiran semua manusia, sehingga disinilah ilmuwan menemukan rumus/teknologi, A mencintai B,  dst. Namun di wilayah ini adalah ujian terbesarnya, karena manusia dididik dari kecil untuk mempercayai akalnya, di alam pikiran bermain juga halangan2 yaitu nafsu dan setan.  Dimana mereka akan selalu menghalangi manusia dari ketaatan (kesadaran hati akan Allah). Dalam terminologi agama disebut sebagai lalai.(يلههم). Juga pikiran yang dituntun nafsu akan selalu dituntut untuk memenuhinya. Indikator nafsu menguasai adalah enggan bahkan benci kepada ketaatan. Jadi melawan nafsu adalah selalu melakukan dari yang berlawanan, seandainyapun mengikuti lakukan sekedarnya, misalnya makan, niatkan sekedar mengikuti perintah utk menegakkan badan agar bisa beribadah, mengikuti nafsu mengejar kuliner khusus yang jauh dan membutuhkan energi dan pengorbanan yan besar.

Allah SWT berfirman:

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ  ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya)."
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 3)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Jadi pikiran adalah wilayah yang diperebutkan oleh hati yang tunduk pada aturan Allah, atau nafsu yang ditunggangi setan. Siapa yang berkuasa biasanya akan tampak pada lahirnya, meskipun tak selalu demikian. Kenapa tak selalu? Karena bila setan sdh menutup dan merusak hati maka seorang ulamapun akan nampak indah zahirnya namun rusak niatnya/hatinya. Oleh karenanya ulama tasawuf seperti: Imam Ghozali, Abu Hasan AsySyadzili, Ibn Ataillah AsSakandari membedah tuntas kondisi-kondisi hati/batin ini agar manusia tidak tertipu oleh nafsu lawamah dan amarah yang buruk....naudzubillah mindzalik.


Jadi jangan terlalu tegang dalam dunia game ini, krn asal kita dari surga. Dalam surga perkara dunia yang hilang bisa dikembalikan bahkan lebih. Namun bila perkara akhirat hilang di dunia maka ia tak bisa kembali. Jangan lengah dengan hal ini.

wallahua'lam.

Wednesday, October 16, 2019

Dalil Imsak

Imsak Bid'ah?


بْنَ ثَابِتٍ – رضى الله عنه – تَسَحَّرَا ، فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِىُّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِلَى الصَّلاَةِ فَصَلَّى . قُلْنَا لأَنَسٍ كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِى الصَّلاَةِ قَالَ كَقَدْرِ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, lalu beliau mengerjakan shalat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan shalat Shubuh. Anas menjawab, ‘Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an).’ (HR. Bukhari no. 1134 dan Muslim no. 1097

Hati-hatilah, karena inilah dalil imsak, apabila masih mengatakan bid'ah maka bersiap-siaplah laknat itu akan kembali ke diri kalian. Imsak secara umum diartikan sebagai lampu kuning, bahwa sebentar lagi aian masuk subuh, jafi sungguh adalah peringatan. Imsak tidak pernah dipandang sebagai waktu mulai puasa/larangan makan. Yang mengatakan imsak larangan makan adalah anak muda masa kini yang baru dapat gelar DR, Lc,MA tapi gak pernah ikut pengajian, akibatnya jatuhnya fitnah. Menuduh imsak sebagai awal puasa. (Saran: banyak piknik di negara sendiri). Imsak adalah sunnah, sebaiknya menyudahi makan dan nantikanlah subuh dengan membaca kurang kebih 50 ayat Quran, bukannya menimbulkan kontoversi yang mengarah ke perpecahan.

Sabda Rasulullah yang artinya: Dan barangsiapa yang memanggil seseorang dengan panggilan “kafir” atau “musuh Allah” padahal dia tidak kafir, maka tuduhan itu akan kembali kepada penuduh.
Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda,
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَرْمِي رَجُلٌ رَجُلًا بِالْفُسُوقِ وَلَا يَرْمِيهِ بِالْكُفْرِ إِلَّا ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِكَ
Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan kata fasiq, dan menuduhnya dengan kata kafir, kecuali tuduhan itu akan kembali kepada si penuduh jika orang yang tertuduh tidak seperti yang dituduhkan. [HR Bukhari].---

Saturday, October 12, 2019

Hati-hati Dengan Kelompok Sahafi! Siapa mereka?

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad)

Apakah orang yang otodidak dari kitab-kitab hadits layak disebut ahli hadits?

Syaikh Nashir al-Asad menjawab pertanyaan ini:
“Orang yang hanya mengambil ilmu melalui kitab saja tanpa memperlihatkannya kepada ulama dan tanpa berjumpa dalam majlis-majlis ulama, maka ia telah mengarah pada distorsi. Para ulama tidak menganggapnya sebagai ilmu, mereka menyebutnya shahafi atau otodidak, bukan orang alim. Para ulama menilai orang semacam ini sebagai orang yang dhoif (lemah). Ia disebut shahafi yang diambil dari kalimat tashhif, yang artinya adalah seseorang mempelajari ilmu dari kitab tetapi ia tidak mendengar langsung dari para ulama, maka ia melenceng dari kebenaran. Dengan demikian, Sanad dalam riwayat menurut pandangan kami adalah untuk menghindari kesalahan semacam ini” (Mashadir asy-Syi’ri al-Jahili 10)

Al-Hafidz adz- Dzahabi berkata “al-Walid mengutip perkataan al-Auza’i:
“Ilmu ini adalah sesuatu yang mulia, yang saling dipelajari oleh para ulama. Ketika ilmu ini ditulis dalam kitab, maka akan dimasuki oleh orang yang bukan ahlinya.” 

Riwayat ini juga dikutip oleh Ibnu Mubarak dari al-Auza’i. Tidak diragukan lagi bahwa mencari ilmu melalui kitab akan terjadi kesalahan, apalagi pada masa itu belum ada tanda baca titik dan harakat. Maka kalimat-kalimat menjadi rancu beserta maknanya. Dan hal ini tidak akan terjadi jika mempelajari ilmu dari para guru”

Bid'ah Mendirikan Sekolah Agama

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)
Hadits 2Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim no. 1718)
Hadits 3
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan (HR. Muslim no. 867
Simak selengkapnya disini. K
Sumber :muslim.or.id/11456-hadits-hadits-tentang-bidah

Sekolah agama jelas merupakan bentuk ibadah dan perkara agama demikian menurut hadits Rasulullah Saw:

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ
Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga.” (HR. Muslim).

Menuntut ilmu adalah jalan menuju surga, kemudian masih diragukan sebagai ibadah?!

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/42469-agar-aku-sukses-menuntut-ilmu-2-ikhlaskan-niatmu.html


1. Jadi sudah jelas bahwa sekolah agama adalah suatu bentuk peribadatan karena berisi pengajaran tauhid, ibadah, halal haram, (pengajian, taklim, qiroah,dst).

Namun saat ini banyak sekolah-sekolah yang yang tidak menjalankan sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw


Bid'ah dan maksiat dalam sekolah:

1. Syrik kecil. Orang alim menghambakan diri kepada orang fasik, dan terikat pada aturan mereka. Saat orang fasik menginvestasikan hartanya untuk membangun sekolah-sekolah agama, maka sunnah tidak lagi ditegakkan karena orang fasik ini biasanya juga jahil tidak paham halal haram. Sunnah yang diajarkan para sahabat, para pencari ilmu (murid) mendatangi orang alim (ulama/guru) untuk belajar di majlis mereka, kini orang alim mendatangi majlis-majlis orang fasik untuk meminta-minta posisi untuk mencari nafkah. Setelah diterima, mereka rela terikat secara waktu dan tenaga, padahal Allah tidak pernah mengikat erat hambaNya sebagaimana jadwal kerja. Dimanakah keberkahan ilmu bila demikian?

2. Hubud Dunya. Karena orang fasik mendirikan sekolah untuk dunia, bila mereka berkilah kami tidak seperti itu, kami ikhlas karena Allah semata, mudah saja melihatnya apakah mereka memungut uang spp,uang gedung yg ditetapkan jumlahnya? Atau sukarela? secara otomatis orang alim yang mendatangi mereka menawarkan jasanya untuk mengajar juga akan ikut mencari dunia dengan tawar menawar upah. Perilaku demikian ini tidak ada di jaman Rasulullah Saw, sahabat dan tabi'in, dimana mereka berdakwah secara ikhlas lillahi ta'ala, membuka majlis2 di masjid, dan para pencari ilmu mendatangi mereka.

3. Melakukan kegiatan2 tertentu dengan jadwal tertentu,sepanjang tahun, semester, dst. Rasulullah Saw tidak membatasi waktu taklim beliau, jadi saat seorang menetapkan jadwal maka memenuhi kaidah bid'ah, yaitu sesuatu yang baru dan dilakukan terus menerus. Senin: Taklim Quran 80 menit, dilanjutkan taklim hadits 40 menit, dst. Padahal dalil urutan taklim, berapa lama taklim tidak ada dalilnya sama sekali.

4. Meninggalkan akad jual beli.
Dalam sekolah agama, orang alim menjual jasa, dan pemilik membeli jasa. Pemilik sekolah menawarkan jasa, wali murid membeli jasa. Kaidah taklim berubah menjadi suatu transaksi jual beli. Dalam sekolah agama hampir tidak ada akad jual beli saat penerimaan, bisa dimaklumi karena sekolah agama ini mengikuti kebiasaan orang kafir, tasyabbuh, jadi aturannyapun mengikuti mereka.

Wahai para alim, bukalah majlismu sendiri, dan tinggalkan majlis orang fasik dan janganlah kamu mengadakan bid'ah bernama sekolah.

Wahai para murid, jaga adabmu
Kembalilah pada majlis2 ulama yang enggan menerima upah atas dakwah mereka, namun mereka tidak menolak hadiahmu atas dasar cintamu kepada mereka.
datangi mereka, hirup ilmu mereka, jangan hinakan mereka untuk bekerja kepadamu.

 Tinggalkan sekolah-sekolah yang menjadikan orang alim pekerja dan orang fasik sebagai pemiliknya, jangan ikuti perilaku orang kafir, karena mereka akan menjerumuskan para ahli ilmu menjadi ahli dunia.

Namun demikian di ujung2 pedesaan, masih ditemukan ulama-ulama yang masih menjalankan sunnah, mereka didatangi oleh para murid, membuat taklim dan ibadah berdasarkan teladan salafussolihin, para murid membuat tempat tinggal mereka sendiri, memasak sendiri, memberi hadiah kepada guru mereka secara sukarela.

Bila anda mempunyai harta banyak dan ilmu minim jangan pernah berpikir mendirikan sekolah agama, wakafkan harta anda kepada orang alim yang membuka majlis, buatkan bangunan, perpustakaan, masjid dst, saat anda mendirikan sekolah agama maka anda akan menjadi orang yg su'ul adab kepada orang alim, dan merusak mereka. Naudzubillah. Sebaliknya dengan mewakafkan hartamu, maka engkaubakan mendapat pahala dan kemuliaan para murid dan guru. Wallahua'lam.

Monday, October 07, 2019

Kesimpulan Semua ini.....

Hidup di dunia ini untuk mengakui bahwa hanya hanya hanya Dia Allah Tuhan yg Esa, dan Muhammad utusannya sepanjang hidup, sudah cukup dengan itu saja hidupmu menjadi selamat.

Hidup di dunia ini tidak kekal, hanya sementara, karena asal kita adalah surga.

Hidup ini hanya permainan yang terkadang mengalihkan dari tujuan utama manusia di dunia, yaitu untuk menjadi ahli taat/ahli ibadah.

Hidup ini arena uji kesadaran dan kesabaran sebagai syarat untuk layak kembali ke surga.

Hidup ini hanyalah episode menjalani  'game 6D', dimana 3 D meliputi fisik, 4 pikiran, 5 perasaan, 6 spiritualitas. Apapun itu datangnya dari Tuhanmu, yang menyenangkan maupun menyakitkan. Yang terpenting hati yang selalu berdzikir, bersyukur, bersabar, yang dinilai adalah hati yang selalu ingat, tunduk, sabar, rindu dan cinta.


  • Bila seorang mengaku cinta, maka dia akan melakukan apapun yang dikehendaki oleh yang dicintai. Wahai manusia yang mengaku mencintai Allah dan Rasulnya sudahkah kalian mengerjakan apa apa yang Allah perintahkan, dan menjauhi apa apa yang dilarang?


Hidup ini sudah ditulis skenarionya, setiap karakter telah ditulis bagaiamana bentuknya, apa kemampuannya, kedudukannya, tempat tinggalnya, uangnya, pasangannya, dan bagaimana dengan potensi itu semua digunakan untuk ibadah, tunduk dan patuh kepada kehendak Allah.wallahua'lam

Saturday, October 05, 2019

Allah adalah Tuhan yg Konsisten Menyeru (utk para Atheis)


  • Allah adalah Tuhan yg konsisten menyeru bahwa Dia adalah Tuhan, yg lain tidak.
  • Allah adalah Tuhan yg konsisten mengirim utusan, yg lain tidak.
  • Allah adalah Tuhan yg konsisten mengklaim ciptaanNya, yg lain tidak.
  • Allah adalah Tuhan yg konsisten menyerukan kebaikan dan mencegah keburukan, yg lain mati.
  • Muhammad mebuat peradaban hanya dalam waktu 23 tahun dan eksis selama hampir 15 abad sedangkan yang lain tidak.
Kalo kalian yg masih mengatakan bahwa dunia ini ada dengan sendirinya (naturalis, rasionalis) maka sungguh kasihan, karena alam yang kamu agungkan menciptakan dirimu yg bisa ngebacot, ternyata gak pernah bisa mengklaim alam semesta ini. Jadi mari ikuti saya menjadi hamba Tuhan yang keren, Allah! Dan bersaksilah Tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.

Thursday, October 03, 2019

Semua Telah ditentukan Kadarnya

Semua telah ditentukan kadarnya, bebanmu, ujianmu, kesenanganmu, susahmu, anakmu, berat badanmu, jodohmu, .....

Bila demikian apa usaha kita?
Usahamu adalah menjadikan apa apa yg ada dihadapanmu bernilai ibadah.

Syukuri dan bagi saat senang, banyak sujud syukur,
Sabar saat susah, berdzikir, berdoa, mohon ampunan
Ingatlah Allah dalam setiap keadaan saat susah maupun senang karena yang ada dihadapanmu adalah pengaturanNya.

Allah SWT berfirman:

وَالَّذِى قَدَّرَ فَهَدٰى
"yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,"
(QS. Al-A'la 87: Ayat 3)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com