Monday, March 02, 2020

Allah Ada Dimana?

Berbicara tentang Allah ada dimana maka lebih afdolnya di abad modern ini kita bicara tentang dimensi. Berbicara dimensi mari kita bicara tentang ide, pikiran, perasaan, cinta, dsj. Setiap kita pasti pernah berpikir, atau menghayal, dimanakah letaknya hayalan itu? Atas, bawah, depan belakang, keras lunak, nyata, gak nyata? Bagaimanakah bentuk?rasa?letak?wujud cinta itu?

Bukankah semua manusia sepakat ide,pikiran, cinta dan hayalan itu ada/eksis (menghindari kata 'nyata' utk menghindari kerancuan) bagi masing2 orang? Meski satu sama lain tidak mampu melihat? Artinya ide dan hayalan orang itu ghoib satu sama lain, tapi semua orang mengakui keberadaannya karena semua mengalaminya. Namun demikian mereka tak bisa menjawab saat ditanya, kapan, dimana, eksiskah, maka pertanyaan2 tak akan bisa dijawab.

Jin itu ghoib bagi manusia, malaikat itu ghoib bagi jin dan manusia, penghuni langit ke-2 itu ghoib bagi penghuni langit ke-1, dst. Hingga Allah itu ghoib bagi semua makhluknya kecuali yang Dia kehendaki (Isra' Mi'raj)

Gak usah jauh2 berbicara dimana Allah, berbicara dimana jin, dimana malaikat saja kalian gak bisa tentukan tempatnya. Karena yang dibicarakan dimensi, kalau berbicara dimensi, maka tak berlaku kaidah waktu, tempat, ruang......

Pada saat mengatakan Allah ada dimana2, itu juga pendapat aneh, Allah itu Esa dan Tunggal, kami Ahlus sunnah Al Asy'ariyah mengatakan dekat, bukan karena banyak.. Karena kita diliputi oleh 'ilmunya' (kalo dibilang diliputi DzatNya kalian para materialist pada korslet). Jadi tidak ada jarak antara kita dan Allah karena diliputi oleh ilmuNya.

Pada saat dikatakan Allah di atas, itu benar, karena memang Allah berada pada dimensi yang paling tinggi, bukan karena posisi/tempat sebagaimana pemahaman kita makhluk.

Pada saat dikatakan dekat juga benar, karena Allahlah yang menciptakan semua dimensi tadi, artinya semua dimensi dan yg semua ada di dalamnya diciptakan, diatur, diawasi, diakhiri olehNya, bahkan 1 elektron  dan yg lebih kecil dari itu, hingga mesumnya pikiranmu.

Pada saat mengatakan masa Allah ada dalam kotoran (untuk menunjukkan kedekatan Allah dan makhluknya), nah ini menunjukkan kebodohan dan rusaknya aqidah, karena jelas makhluk dan Rabb berbeda. Manusia, jin, tai itu ciptaan Allah, sedangkan jijik, najis, bau, itu ciptaan Allah, didefinisikan demikian oleh Allah..untuk..makhluknya.. Hakikat materi itu fana/gak ada karena asalnya tidak ada, dan nantinya juga tidak ada. Karena yang  Eksis itu hanya Allah, kalo menganggap tai itu eksis bukan fana berarti sudah ada kesyrikan karena ada yang lain selain Allah.

Wallahua'lam

Nb: ..lagi gambar t*i, ini najis gak yah buat saya....