Thursday, April 08, 2010

Tipuan Setan

Setan telah diberi tangguh hukumannya hingga hari kiamat kelak, ia dapat melihat kita, masuk ke dalam darah kita, membisikkan hati dan pikiran kita. Kita bahkan tidak memiliki kemampuan melihatnya. Ini adalah kekuasaan yang diberikan oleh Allah kepada setan. Selain itu mereka berumur panjang.

Benar tipu daya setan adalah lemah, namun ada syarat melemahnya tipu daya setan, yaitu:

1. Dzikrullah.
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
(Ar-Ra'd)

41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (Al Ahzab)

2. Keikhlasan dalam berdzikir.

3. Keikhlasan dalam menerima ketetapan dari Allah.

4. Berbaik sangka kepada Allah.


5. Yakin atas dekat, kuat dan cepatnya pertolongan Allah.



Tipu daya setan menguat saat:

1. Lemahnya amal/ibadah/dzikrullah.

2. Tidak memahami akan ketauhidan sesungguhnya.

255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al Baqarah)


3. Melenceng dalam niat.

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya (Al Maa'uun)

4. Berkeluh kesah (manja).
20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, (Al-Ma'arij)

5. Berputus asa dari rahmat Allah
87. Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Yusuf)

6. Sombong.
23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (Al Hadiid)

7. Melakukan kemaksiatan.
74. (yang kamu sembah) selain Allah?" Mereka menjawab: "Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu." Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir.
75. Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan). (Al Mu'min)

Sudah menjadi ketetapan Allah bahwa orang-orang yang melakukan hal-hal di atas secara tidak langsung menjatuhkan dirinya pada jebakan setan.


Kesimpulan:

1. Setan sangat kuat saat kita lalai dalam mengingat Allah.

2. Setan melemah saat kita ignat kepada Allah dan banyak berzikir.

3. Perasaan terbebas dari gangguan setan adalah tipuan setan itu sendiri.

4. tipuan terbesar setan adalah merasa diri suci, paling benar, setan tidak mendekat, merasa cukup dengan amal bidah. Orang yang merasa suci adalah orang-orang yang secara spontan jatuh ke dalam kehinaan.

5. Waspadai perasah marah, dendam, rakus, dengki, sok benar, memandang rendah orang lain.

6. Selalu merasa berdosa sehingga akan banyak bertobat.

7. Selalu merasa fakir sehingga akan selalu memohon pertolongan Allah.

8. Menghadirkan Allah dalam hati, lisan dan pikiran. Dzikir sebaiknya dizahirkan, sebagaimana syahadat yang harus disertai ketundukan pikiran, kerelaan hati dan persaksian lisan.

9. Tidak mengambil keputusan dengan kemarahan dan keangkuhan.

10. Minta apapun kepada Allah, meskipun itu hal yang kecil dan remeh. Pernah diriwayatkan bhawa Nabi Musa As meminta garam kepada Allah.

Semoga kita menjadi hamba yang selalu mengingat Allah, dan mewaspadai godaan setan yang terkutuk dan tidak pernah rela manusia selamat di akhirat. wallahualam

Wednesday, April 07, 2010

Hati-hati mencela Ulama

69. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.

70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,

71. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Al Ahzab)

Wahai saudaraku kaum muslimin, yang tidak mengenal ulama-ulama yang dimaksud, yang memiliki ilmu yang tidak bisa kita tandingi, namun dengan entengnya menghujat dan mengkafirkannya. naudzubillah. Takutlah dengan apa yang sudah difirmankan oleh Allah. Banyak sekali hari ini orang-orang yang dengan enteng mengkafirkan ulama-ulama karena tidak segolongan, karena guru mereka mengkafirkan ulama-ulama tersebut. Padahal ilmu kita tidak ada seujung kuku dari ulama-ulama tersebut. Bersiaplah dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini di hari pengadilan kelak.

Wahai fulan bin fulan engkau telah mengkafirkan saudaramu fulin bin fulin, apakah engkau mengenalnya dengan baik?


Kami mengkafirkannya karena perkataan guruku yang mulia duhai Allah.

Darimana gurumu mengenal saudaramu fulin bin fulin?
35. Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib, sehingga dia mengetahui (apa yang dikatakan)? (An Najm)

Dari gurunya lagi duhai Allah

Jadi engkau tidak mengenal fulin bin fulin secara langsung bahkan engkau tidak mengenal guru dari gurumu itu benar demikian?

Saya mengenalnya dari yang mulia guru saya, dan guru saya memuliakannya, dan fulin bin fulin termasuk yang dikafirkan, itu cukup menjadikan dalil buat saya dan teman-teman untuk mengkafirkan fulin bin fulin.

Bagaimana engkau bisa mengatakan bahwa bahwa fulin bin fulin adalah kafir, dan menganggap dirimu suci (
maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. An Najm:32)
sedangkan engkau tidak pernah mendengar ucapannya dan membaca tulisannya bahkan sebagian orang mendapatkan hidayah dari ilmu-ilmu dan buku-buku yang dituliskan? Jawabanmu sudah pernah aku firmankah,

38. Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka." Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui." (Al A'raaf)

Dan saudaraku, takutlah kelak apabila ternyata Allah menggolongkan ulama-ulama tersebut ke dalam golongan orang-orang yang didekatkan, dan menjadikan ulama-ulama yang mengkafirkan termasuk yang sesat.

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan persangkaan, karena sebagian dari persangkaan itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Al Hujurat)

Seruan untuk para pencela Ibn Araby, Hasan Al Bana, Sayid Qutb, Abdul A'la Maududi, Aidh Al Qarni, Muhammad Ilyas al-Kandhlawi

Setan-setan Pendamping orang beriman

15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."
16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus(Al A'raaf),

Setan terus berusaha keras menjerumuskan anak cucu Adam As ke lembah kenistaan. Tipuan-tipuan lama dan tipuan baru terus dimodifikasi sehingga para ahli ibadahpun bisa tertipu karenanya. Setan menurut para ulama sendiri lebih kepada sifat jahat yang dinisbahkan kepada kelompok jin. Namun sesungguhnya manusiapun dapat menjadi setan bagi manusia lainnya.

Setan tidak akan pernah jauh dari diri manusia yang beriman. Orang yang beriman memiliki setan pendamping yang berjumlah sangat banyak. Jauh melebihi orang-orang kafir dan fasik. Hal ini wajar mengingat orang beriman sudah berada dalam track "keselamatan" dan iblis dan pasukannya tidak akan pernah rela orang-orang beriman ini selamat dengan mudah. Oleh karena itu tentu saja diperlukan jumlah penggoda yang tidak terhitung banyaknya, mengapa? Mereka akan terus mencari celah untuk masuk ke dalam kehidupan orang beriman sehingga mereka tertipu dan terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan.

Paling mengerikan adalah mereka hadir dalam topeng agama. Penyesatan dengan kedok agama semakin marak, karena minimnya pengetahuan dan pemahaman agama para pemeluknya. Dengan sekedar mengharamkan, membid'ahkan, dan mengkafirkan orang lain, dengan mudah mencari pengikut.

Sungguh tipuan setan tidak akan pernah berhenti, hingga seorang anak cucu Adam tersesat sesesat-sesatnya. Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai kapan mereka hadir di tengah-tengah anak cucu Adam. Tipuan setan sesungguhnya lemah, dan kita selalu terbimbing, namun karena yang ditunggangi hawa nafsu yang bersembunyi di balik 'mood' dan 'maunya' kita maka kita akan dengan serta merta mudah dicocok hidungnya untuk mengikuti langkah-langkah setan.

Sesungguhnya ada benang merah antara zikir dan godaan setan, keduanya tidak akan pernah menyatu, saat zikir lisan, pikiran dan hati menyatu ke dalam diri seorang hamba maka sessungguhnya tipu daya dan godaan setan menjauh. Setan terus menunggui seorang hamba yang berzikir dan terus berusaha membelokkan konsentrasi dan pikiran dan memberikannya masalah-masalah, dengan menggerakkan orang-orang di sekitar hamba yagn berzikir. Entah anak yang merengek, istri yang ngomel-ngomel, bos yang menyuruh ini itu, tukang tagih yang menelpon-telpon, orangtua yang minta perhatian dst..dst...
Masalah-masalah tersebut biasanya datang bersamaan disaat kita mulai berzikir maupun tidak. Intinya, dikerahkan segala macam cara untuk membuat konsentrasi dan perhatian orang yang ingin berzikir teralihkan. Pada saat teralihkan ini maka setan akan terus mengendalikan dengan asumsi-asumsi yang menyesatkan.

Tanda-tanda setan berada di dekat kita adalah:
1. Nafsu makan tinggi.
2. Fisik yang melemah.
3. Kemalasan yang tinggi.
4. Syahwat terhadap wanita yang tinggi.
5. Semangat bergunjing.
6. Semangat becanda dan bicara sia-sia.
7. Mudah pusing, sakit mata, sariawan, demam, masuk angin, gangguan pendengaran, kedutan dan sejenisnya, pada tingkat yang lebih parah memberikan penyakit-penyakit berat yang mengakibatkan malah berzikir, susah sholat, dan enggan ke mesjid.
8. Mencaci, mengkafirkan saudara seakidah.
9. Hati gelisah, sensitif, mudah tersinggung, mudah marah.
10. Mendendam, suka menyakiti, iri, hasad, dengki yang melampaui kewajaran, apalagi terhadap saudara sesama muslim.
11. Merasa yang paling benar. Ini adalah perasaan yang bahkan Nabi pun sangat takut. Karena sungguh beliau hanya menyampaikan wahyu dan membenarkan, sedang kebenaran bukan datang dari beliau namun dari Allah. Sampai-sampai Nabi mendapat teguran saat mensholati jasad seorang munafik, karena takutnya beliau dalam menghakimi keislaman seseorang, hingga turun wahyu yang melarangnya.
12. Hilangnya nikmat zikir. Godaan paling berat buat seorang mukmin adalah bisikan-bisikan yang menyebabkan hilangnya konsentrasi dan nikmat berzikir. Ditelinga kita dibisiki, lihat engkau sudah banyak berzikir dan berdoa namun tidak menyebabkan beban hidupmu berkurang. Lihatlah masalahmu yang menggunung, bila Dia memang mengabulkan doamu maka tentu engkau tidak mendapat masalah sebesar hari ini. Bisikan-bisikan ini seakan-akan benar pada saat kita diuji, untuk melewati masa-masa sulit ini, kesabaran super tinggi mutlak diperlukan. Pada titik ini banyak orang yang terjatuh dalam prasangka buruk kepada Allah. Dan merekapun meninggalkan zikir dan doa.

Jadi gampang sekali melihat orang yang dikuasai setan. Meskipun dalam pengajian, dan dalam rangka tausyah, sama sekali tidak teraba ketenangan, yang ada hanya rasa marah, membenci sesama kaum muslimin, merasa kelompok yang paling benar.

Sesungguhnya godaan setan datang atas ijin Allah. Tidak ada godaan yang datang tanpa ijin dari Allah. Hal ini sudah menjadi ketetapan dari Allah. Sejak iblis laknatullah meminta tangguh, maka sesungguhnya Allah mengijinkan mereka untuk menggoda manusia hingga akhir kiamat kelak. Sungguh mereka tidak dapat dibunuh, meskipun mereka bisa tersakiti oleh amalan baik seorang manusia. Oleh karena itu mereka selalu datang dalam bentuk segerombolan bala tentara yang datang kepada kaum beriman, karena mereka tidak boleh menyerah dalam menggoda manusia. Istilahnya gugur satu datang seribu. Inilah yang dianut oleh setan daribangsa jin.

Namun demikian, pertolongan Allah sangatlah dekat. Seperti ditegaskan dalam Al-Quran, tipu daya mereka lemah, pertolongan Allah lebih dekat dan lebih kuat dan lebih cepat datangnya. Hanya kita manusia tidak sabar dalam menanti pertolongan Allah tersebut. Oleh karena itu zikir itu bertingkat-tingkat. Ada yang ditujukan untuk menghalau serangan setan, ada juga yang semata-mata ditujukan kepada Allah. Yang kedua inilah yang terbaik karena, tingkatnya lebih tinggi, dan sekaligus menyelesaikan masalah yang pertama. Pada dasarnya kita tidak pernah bisa menghilangkan gangguan setan, namun kita bisa membuat mereka lelah, sakit, dan bosan menghadapi sikap kita. Jadi sesungguhnya ibadah tersebut bermakna ganda, selain untuk mengharapkan cinta kasih dan belas kasihan dari Allah Swt, bermakna pula 'mengerjai' para musuh kita yang nampak maupun tidak tampak.

Para Nabi dan orang soleh sering kali mendapat gangguan ini dan mereka tetap istiqomah, bagi mereka cobaan terbesar adalah mengendalikan diri sendiri, bukan dari setan itu sendiri. Kebersihan hati dalam menghadap Allah adalah hal yang diutamakan, karena mereka tahu bahwa awal musibah berasal dari rasa lalai dalam mengingat Allah.

76. Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (An Nisaa )

Jadi dari sini nampak hubungan antara perintah berzikir, ketenangan hati dan pembebasan dari gangguan setan.

41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
42. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.(Al Ahzab)

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar Ra'd)

36. Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Fushilat)

Kesimpulan:
Setan akan selalu mendampingi kita hingga ajal menjemput, usaha terakhir setan untuk menyesatkan seorang hamba adalah membuatnya frustasi dan kufur di akhir hayatnya. Jangan pernah merasa terbebas dari godaan setan. Perasaan terbebas dari godaan setan adalah datang dari setan itu sendiri. Tidak usah sibuk dengan memperhatikan keberadaan mereka, berapa jumlahnya, apa strateginya. Melawan setan yang paling ideal adalah dengan banyak berzikir dan melakukan hal yang ma'ruf dan menjauhi kemaksiatan dan kesia-siaan.