Thursday, January 25, 2007

Musibah...musibah...musibah

Musibah....musibah....musibah

Musibah ditakuti setiap orang
Takut adalah rasa yang dimiliki setiap manusia...Nabi sekalipun
Diminta atau tidak, ditolak atau tidak dia akan tetap datang
Sang Pencipta menyertakannya dalam penciptaan manusia
Untuk itulah kita berada di bumi

Yang terpenting adalah bagaimana keadaan kita saat mendapat musibah
Menangis?tentu, sedih?pasti, berlarut dalam kesedihan? jangan
Berlarut dalam sedih tidak membawa perubahan
Diberinya kita akal agar berpikir dan merenung
Diberinya kita daya agar kita berjuang

Musibah adalah sarana Sang Pencipta menegur kita
Agar kita selalu ingat kepadaNya
Agar kita selalu ingat terbatasnya diri kita

Dengan musibah menjadikan kita tetap manusia dan menjadikan Allah Sang Pencipta

Wednesday, January 24, 2007

Terimakasih kepada Zionis dan musuh Islam

Terimakasih kepada Zionis dan musuh Islam

Terimakasihku padamu wahai zionis dan musuh Islam
Kau bantu menghantar saudara-saudaraku untuk bertemu kekasih sejati dengan pelurumu
Tanpamu tidak ada darah para syuhada yang menetes di bumi Allah ini
Tanpamu jalan kami menuju surga menjadi panjang dan berliku

Wahai zionis dan musuh Islam terimakasih dalam membantu kami
dalam menambah keimanan kami,
sehingga firman Tuhan kami yang kami baca tentangmu, hatimu, konspirasimu adalah benar-benar nyata
Wahai zionis dan musuh Islam terimakasih yang membantu kami menyadarkan bahwa kami masih berada di dunia
bukan surga yang penuh damai dan kenikmatan, sehingga aku tidak tertipu olehnya

Terimakasih wahai zionis dan musuh Islam, kami tunggu...pelurumu...menembus kening kami.....

Monday, January 15, 2007

Tidakkah Engkau Ingin.....?

Tidakkah Engkau Ingin.....?

Setiap hari kita minta kepada Sang Maha Kaya untuk menambah celengan kita
Setiap hari kita minta kepada Sang Maha Tinggi untuk mengangkat derajat kita
Setiap hari kita mohon kepada Sang Maha Pencinta untuk mempertautkan hati orang yang kita cintai
Setiap hari kita minta kepada Sang Maha Perkasa untuk memenuhi nafsu kita
Setiap hari kita minta kepada Sang Maha Pencipta untuk membangun dunia kita
Tidakkah kita sadar dibalik pengakuan kita terhadap ke Maha anNya malah kita menjadikanNya sebagai pembantu kita dalam rangka membangun dunia kita?

Namun jangan khawatir saudaraku, itulah sifat kita
Dia cukup senang dan puas saat kita berdoa hanya kepadaNya untuk dunia kita
Ini lebih baik daripada kita melupakanNya atau tidak mengakuiNya
Sang Maha Pemberi selalu tersenyum saat kita tunduk, sujud, meminta dan merengek kepadaNya
Sang Maha Pengasih membelai kita dengan nafas kehidupan dan kenikmatan hidup itu sendiri Sang Maha Penyayang menyentuh kita dengan apa yang kita sebut itu cinta dan kasih sayang

Namun tidakkah kita lupa dunia ini hanya ujian semata?
Apakah tidak terlalu sia-sia doa kita saat kita tujukan hanya untuk membangun dunia kita? Tidakkah kita khawatir saat semuanya diberikan mungkin bisa menghanyutkan kita?
Tidakkah kita khawatir terjerembab laksana Qarun atau Tsa'labah?
Tidakkah kita khawatir terjerembab laksana Firaun atau Namrud?
Tidakkah kita khawatir terjerembab laksana Iblis atau Barshisha?
Tidakkah kita takut saat kita diberi dunia dan seisinya kita akan lupa hakekat hidup dan hakikat kita sesungguhnya?
Tidakkah kita takut saat kita diberi dunia dan seisinya kita akan lupa hakekat hidup sesungguhnya?

Tidakkah Muhammad memberimu pelajaran dengan kehidupannya yang bersahaja?
Mengapa engkau selalu melontarkan nama Sulaiman untuk membangun duniamu?
Mengapa engkau selalu melontarkan nama Utsman bin Affan untuk membangun duniamu? Mengapa engkau selalu melontarkan kalimat "Muslim yang kuat, lebih disukai daripada muslim yang lemah" untuk dalih membangun duniamu?
Siapa sesungguhnya Nabimu? Siapa sesungguhnya uswahmu? Apa sesungguhnya tujuan hidupmu?

Mengapa engkau lupa kepada Zat yang memberi kasih sayang, saat engkau menyayangi orang yang kau sayang?
Engkau puja cinta, tetapi engkau lupa memuji kepada Zat yang menciptakan cinta
Engkau larut kesenangan, hingga engkau hanya berharap surga
Engkau benci kesakitan, hingga engkau hanya berharap jauh dari neraka
Apa hakikat kehidupan ini sesungguhnya?
Kehidupan dan kebahagiaan kekal abadi di surga?
Kesenangan syahwat yang tiada berujung di alam akherat?
Sungguh cukup puaskah kau korbankan waktu sholatmu hanya untuk selamat dari siksa neraka?
Sungguh cukup puaskan kau korbankan waktu tidurmu hanya untuk mengharapkan surga?

Tidakkah ada rasa keriunduanmu untuk bertemu dengan Muhammad Nabimu?
Nabi yang menyebabkan engkau dalam agama ini, Nabi yang menyebabkan engkau menikahi pasanganmu, Nabi yang menyebabkan engkau memiliki anakmu, Nabi yang menyebabkanmu membesarkan nama Penciptamu sepanjang pagi dan petang, Nabi yang mengajarimu sholat, Nabi yang berusaha mati-matian engkau tiru perilakunya, tutur katanya, cara tidurnya, cara makannya, caranya berpakaian caranya mencintai sesamamu, caranya mengasihi makhluk hidup ? Sungguh cukup untukmu surga? Sungguh cukup untukmu lepas dari neraka?

Apakah engkau tidak rindu dengan Zat yang menciptakanmu?
Apakah engkau tidak memiliki hasrat bertemu dengan Zat yang selalu engkau seru di dalam dzikirmu?
Apakah engkau tidak ingin bertemu dengan Zat yang ENGKAU SEMBAH, TINGGIKAN, BESARKAN NAMANYA SEPANJANGG HAYATMU??????!!!!!!!!!!
ADAKAH YANG LEBIH MENARIK SELAIN PERTEMUAN DENGAN TUHANMU??????? TIDAKKAH ENGKAU TERBERSIT KEINGINAN UNTUK DIBELAI OLEH ZAT YANG MENCIPTAKAN KASIH SAYANG, CINTA, KELEMBUTAN, KEDAMAIAN??????
YAKIN ENGKAU HANYA INGIN SEKEDAR MENGHARAPKAN KESELAMATAN????? YAKIN CUKUP DENGAN SURGA DAN KESELAMATAN DARI NERAKA ?????????? TIDAKKAH ENGKAU ADA PERASAAN INGIN BERADA DALAM PELUKAN, BELAIAN, CIUMAN ILAHI ROBBI PENCIPTAMU, PENCIPTA LANGIT DAN BUMI, PENCIPTA CINTA DAN KASIH SAYANG, MAHA PEMILIK SEMUA PERASAAN?????????????????????????????????????????????????
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................

Kemaksiatan yang masih sering kita lakukan adalah "Tidak mengajakNya dalam keseharian kita"
Kemaksiatan yang masih sering kita lakukan adalah "Merasa cukup dengan mengucap namaNya di depan dan di akhir kegiatan kita"
Kemaksiatan yang masih sering kita lakukan adalah "Merasa cukup dengan perhentian waktu sholat kita" Kemaksiatan...... yang masih sering kita lakukan....... dan tidak kita sadari......... adalah memisahkan............ "Ini duniaku"....... dan...... "Itu duniaMu"

Bukankah sebaiknya kita arahkan doa kita untuk selalu ingat kepadaNya?
Bukankah sebaiknya kita arahkan doa kita untuk selalu menjaga keimanan kita?
Alangkah baiknya apabila doa kita, agar kita dapat menatap hakikat kehidupan kita sesungguhnya?
Alangkah baiknya apabila doa kita, kita mohonkan UNTUK DIIJINKAN MENATAP WAJAHNYA dan berkumpul dengan kekasih-kekasihNya

Dzikir forever ! (Puisi dan perenungan ini terinspirasi oleh tulisan-tulisan (semoga Allah merahmati): Bey Arifin "Samudra Al-Fatihah, Harun Yahya series terutama "Hakikat di Balik Materi)

Wednesday, January 10, 2007

Dzikir-dzikir Modifikasi Kontemporer

Dzikir-dzikir berikut adalah pengembangan pribadi dari Surat Ali Imran 190-191, selama ini saya lakukan secara pribadi, namun sukur-sukur bisa memberi manfaat kepada rekan-rekan pencari.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka".(Ali Imran: 190-191).
Banyak cara berzikir yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, terutama diriwayatkan oleh keluarga maupun sahabat, namun dzikir hati, pikiran, perasaan tidak semuanya terungkap. Kebanyakan dzikir yang kita kenal bersifat formal (sholat, dalam Bahasa Arab, sebelum melakukan pekerjaan, harus berwudlu, suci, dll). Memang ada kondisi afdal. Namun lebih keliru meninggalkan hal yang disukai Allah karena alasan afdaliyat. Hal ini pula menyebabkan kita tidak berzikir di luar kondisi-kondisi formal
tersebut. Dzikir berikut mungkin dapat membantu kita untuk tetap berzikir dalam segala keadaan. Kita tidak tahu kapan dan sedang apa kita saat maut menjemput. Jadi hendaknya jangan pernah berhenti berdzikir dalam keadaan apapun.

Dzikir perokok:
Maha Suci Engkau Ya Allah, yang menciptakan tembakau, dibakar dan dihisap terasa enak. Kalaupun perbuatan ini tidak Engkau ridloi tunjukkanlah dan jauhkanlah aku daripadanya. Namun apabila perbuatan ini tidak mengurangi kecintaanMu padaku maka
tunjukkanlah pula ya Allah.

Dzikir direktur:
Maha Besar Engkau Ya Allah, yang meninggikan derajatku di mata manusia, Engkau berikan aku kepandaian memimpin, Engkau berikan aku kesehatan fisik, sehingga aku
menjadi sekarang ini. Jauhkanlah aku dari kesombongan, jadikanlah aku manusia yang amanah dengan pemberianMu ini ya Allah. Jangan lalaikan aku dari mengingatMu.

Dzikir gembel:
Maha Suci Engkau yang Maha Hidup, yang telah mengadakan aku dari ketiadaan, yang menjadikan aku manusia bukan hewan atau tanaman.
Terima kasih ya Allah dengan menjauhkan aku dari fitnah harta dan kedudukan. Jangankan dekatkan aku dengan kekufuran ya Allah.
Dan matikan aku dalam keadaan mengingatMu.

Dzikir saat makan:
Maha Besar Engkau ya Allah, yang telah memberikan kombinasi panca indra yang sempurna, sehingga aku dapat menikmati makanan yang sangat lezat ini. Maha Sempurna dan Maha Teliti Engkau ya Allah, Pencipta aneka jenis bahan makanan, yang mengajari manusia memasak.

Dzikir saat main game:
Maha Teliti Engkau ya Allah, menciptakan pikiran-pikiran dan hayalan-hayalan pada diri manusia, yang memberikan kami kesenangan saat melakukan pekerjaan ini ya Allah. kami sangat mengagumi karyaMu di alam semesta ini. Kesempurnaan hanya milikmu ya Allah.

Dzikir saat buang air/angin (menurut adab tidak diucapkan)
Maha Teliti engkau ya Allah yang telah menciptakan sistem pencernaan kami dengan sempurna. Hari ini engkau beri kami nikmat dengan bisa buang air/angin dengan lancar. Alangkah sakitnya dan menderitanya kami apabila engkau tidak beri kami kelancaran buang air. Sungguh kesempurnaan hanya milik engkau ya Allah.

Dzikir ilmuwan/pemikir
Maha Teliti Engkau Ya Allah yang telah mengkaruniakan kepada kami otak, dan engkau amanahkan kepada kami ilmu.

Dzikir saat macet:
Alhamdulillah ya Allah yang telah memberi kami kendaraan ini, terimakasih telah memberi kami anggota tubuh yang sempurna sehingga aku dapat mengendalikannya. Terima kasih untuk waktu yang engkau berikan untuk mengingatmu di kala kesibukanku.

Dzikir saat khawatir
Ya Allah Sang Maha Hidup, Pencipta kami, Engkau ciptakan kami, engkau berikan kami kesenangan, namun engkau berikan kamu pula kekhawatiran. Apapun yang terjadi Engkau tetap Allah dan aku adalah hambaMu.

Dzikir saat berhadapan dengan kemaksiatan (wanita penggoda, minuman keras, perjudian, berfoya-foya, megah-megah)
Ya Allah yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam diri manusia, Engkau hadapkan kepadaku kemaksiatan. Tentunya Engkau tahu betul kemampuanku untuk menahannya, berilah kekuatan ya Allah untuk mensucikan agamaMu.

Ruang lingkup modifikasi dzikir adalah tidak terbatas, sebanyak ayat-ayat Allah yang ada di alam semesta, sebagai makhluk berakal dan berpikir tentunya kita tidak menyia-nyiakan kelebihan kita untuk memaknai dzikir dalam setiap gerak, langkah, dan tarikan nafas kita. Sukur-sukur dimensi khusyu dalam sholat bisa kita bawa dalam kehidupan sehari-hari.

Dzikir forever !!!

Puisi dan Perenungan untuk Saudaraku

Ingin Dekat dengan Allah? Tiadakanlah diri !

Iblis terkutuk bukan karena perzinahan atau perampokan
Iblis terkutuk karena merasa 'tinggi' dan 'ada'
Kemaksiatan adalah simbol peninggian diri dan perendahan Allah
Yah inilah saudaraku, jebakan terbesar bagi kita manusia sesungguhnya
peninggian diri sendiri dan perendahan Allah.
Iblis mengusahakan agar kita terjebak dalam lubang yang sama
inilah yang dimaksud langkah-langkah setan
Kemaksiatan perbuatan hanyalah simbol belaka.

Mari kita ambil hikmah kejadian iblis tersebut
Atribut keduniawian, membuat kita merasa 'tinggi' dan 'ada'
Kelebihan kita diantara makhluk-makhluk Allah membuat diri kita 'tinggi' dan 'ada'
Padahal Sang Maha Tinggi dan Maha Ada, adalah Dia... Allah Azawajalla
Atribut keduniawiaan adalah bara api yang diamanahkan kepada kita
barang siapa menggenggamnya dengan erat maka dia akan terbakar
barang siapa melepaskannya dia akan selamat
barang siapa menggunakannya untuk kemaslahatan makhlukNya yang lain maka dia akan dicintaiNya

Kenalilah bara-bara itu wahai saudaraku.

DititipkanNya padamu harta, agar engkau bisa menggunakan sesuai keinginanNya. Harta boleh dilepas kalau engkau takut terlarut atau terjebak. Harta akan menjeratmu saat engkau mencintainya, dan menggenggamnya seolah itu milikmu.

DititipkanNya padamu kedudukan yang tinggi di antara manusia, agar engkau bisa membimbing orang-orang yang mempercayaimu untuk mengakui dan meninggikan Allah. Kedudukan menjadi jebakan, saat engkau merasa lebih tinggi derajatnya dan merendah manusia lain. Saat engkau merasa apa yang engkau dapatkan adalah hasil jerih payahmu.

DititipkanNya kepadamu semangat beribadah, agar engkau bisa bermesraan denganNya disemua waktu. Namun janganlah terjebak dengan sanjungan dan kesalehan. Janganlah terjebak pada karohmah dan keutamaan. Janganlah terjebak pada visualisasi dan mukzizat. Seandainya itupun Allah berikan, kembalikan semua sanjungan dan keistimewaan itu kepada yang lebih berhak yaitu Allah Azawajalla.

Manusia yang didekatkan dengan Tuhannya adalah
manusia yang sanggup merendahkan diri dihadapan PenciptaNya
manusia akan lebih dicintaiNya apabila sanggup meniadakan dirinya
Peniadaan diri kita adalah sasaran utama/tertinggi kita dalam meninggikan Allah Azawajalla
karena memang manusia diadakan oleh Sang Maha Ada.
Ibadah adalah simbol peniadaan diri dan peninggian Allah
Pengorbanan harta adalah simbol peniadaan diri dan peninggian Allah
Pengorbanan jiwa adalah simbol peniadaan diri dan peninggian Allah

Atom masih lebih besar dari ketiadaan.
1000 tahun lalu siapakah kita?
1000 tahun ke depan siapakah kita?
Mari berkaca hari ini, masihkah kita meninggikan diri dengan pinjaman yang kita dapatkan dari Sang Pencipta

Tidak diberiNya kita banyak harta, karena Ia tidak ingin kita lupa memohon kepadaNya
Tidak diberiNya kita kedudukan, karena Ia tidak ingin kita berhenti meminta kepadaNya
Tidak diberiNya kita maqam wali, karena Ia tidak ingin kita tergelincir laksana iblis

DiberiNya kita masalah, karena Ia ingin kita meratap hanya kepadaNya
DiberiNya kita kesusahan, karena Ia ingin selalu diingat dan ditinggikan
DiberiNya kita musibah, supaya kita selalu ingat bahwa kita tidak berkuasa apapun atas hidup kita

Tidak cukupkah kita belajar dari kematian? Dia merenggut siapa saja: yang hebat, yang kaya, yang pintar, yang kuat.

Allah, Dia Maha Pencemburu Dia akan cemburu saat engkau terbuai dan menyanjung ciptaan-ciptaaNya

Oleh karena itu yang terpenting adalah....

Tiadakanlah dirimu dihadapan Penciptamu dengan demikian maka engkau telah meninggikan PenciptaMu di antara makhlukNya. Lakukanlah ini di segala keadaan dan segala suasana, dan segala bentuk yang telah dicontohkan oleh Nabimu Muhammad SAW agar engkau bisa berkumpul dengan Sang Nabi dan orang-orang yang dicintai Allah.

Dzikir forever !