Monday, November 18, 2019

Tauhid, Kita ini hanya "Imajinasi" Allah

Pendapat ini untuk mengakhiri beberapa perdebatan, dimana Allah?
Supaya tidak keluar koridor maka dalil dalil berikut jadi penuntunnya.

1. Laisa kamislihi sai'un. ( Allah berbeda mutlak dengan makhluknya)

2. Katakan Allah itu Esa/Tunggal/Hanya satu-satunya.

3. Tiada sesuatu menyerupai Dia.

4. Dialah Allah, Tuhan Pencipta langit dan bumi.

5. Allah terus menerus mengatur urusan makhluknya.

6. Dia, Allah, tidak mengantuk tidak pula tidur.

7. Tidak ada sesuatupun melainkan Dia (hanya ada Allah sebelum penciptaan apapun).

8. Allah itu dekat, bahkan lebih dekat daripada urat leher.

9. Allahlah yang menciptakan kita dan apa yang kita perbuat.

10. Bila Allah berkata jadi, maka jadilah sesuatu itu.


11......... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. al-Hadîd [57]: 20).

12. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-‘Ankabut: 64).



Dari ribuan dalil maka disimpulkan:

1. Allah tidak menciptakan sesuatu diluar Zat Allah. Bila sesuatu dibuat Allah maka melanggar kaidah ada sesuatu selain Allah. Sedangkan yang wujud Allah. Tempat, ruang, waktu, dimensi itu ciptaan Allah dan tidak kekal bersama Allah.

2. Allah dekat, dekat itu ukuran Allah bukan makhluk. Suka ketawa kalo mendengar masa Allah ada dalam sampah/kotoran. Ini pikiran materialistik, najis, kotor, itu ciptaan dan definisinya dibuat Allah. Bagi Allah nilainya sama, makhluk, bahkan manusia bisa lebih hina dibanding kotoran tersebut. Sekali lagi kawan saat ini lebih mudah memahami Allah dengan sudut dimensi. Manusia tidak bisa melihat jin, jin dan manusia tidak bisa melihat malaikat. Penduduk langit kedua bisa melihat penduduk langit pertama tidak sebaliknya, hingga langit ketujuh, dan malaikat2 utama seperti Jibril yang menerima perintah langsung dari Allah dapat menembus seluruh lapisan langit.

3."Kita hanyalah imajinasi atau serupa itu yang tentunya versi Allah. Kita tidak pernah "diluar" dari zat Allah. Meminjam istilah manusia 'imajinasi: utk menunjukkan bahwa kita manusia bisa mengadakan apapun dalam imajinasi. 

4. Karena 'waktu' adalah ciptaan Allah, maka keberlangsungan alam semesta ini yg menurut kita sudah berlangsung milyaran tahun, bagi Allah mungkin hanya dalam satu kata Kun!

5. Semua yang lihat, kita raba, kita rasa, dan semua detail pergerakan debu dan alam semesta hanyalah imajinasi Allah. Cukup dengan imajinasi ini, Kun! Maka jadilah semua ini. Maka dengan demikian mudah menjawab Allah dimana. Dan mudah memahami, betapa Allah mampu mengatur, menata, jumlah ciptaan, mensifatinya, memberi penilaian, dst. Dengan 'Imajinasi Allah' , maka
klaim-klaim:

Ada sesuatu diluar Allah, Allah ada dalam diri makhluk (wihdatul wujud), Allah turun ke dunia, Allah memiliki anak, Allah di atas, akan hancur dengan sendirinya.

Dari sini pula akan memahami kalimat-kalimat fana dan wujud, kita adalah fana (diadakan dari ketiadaan, ditiadakan, diadakan, dst) , Allah bersifat wujud, Allah meliputi, Allah dekat dari urat nadi, zat dan af'al Allah lebih mudah dipahami. Karena kita ini sekedar "NUMPANG HIDUP DALAM IMAJINASI ALLAH".

  • Maka taatlah, sucikan perbuatanmu semampumu, karena engkau hidup dalam Zat Allah. Wallahua'lam bishowab.

No comments:

Post a Comment