Tuesday, September 04, 2007

‘Puasa’ di bulan Puasa

Puasa makan dan minum sudahlah menjadi kebiasaan di bulan puasa. Yang belum menjadi kebiasaan adalah perilaku ‘menahan’ kesenangan dan hawa nafsu di waktu berbuka di sepanjang Ramadhan. Hal ini tidak menjadi sorotan bagi sebagian ulama dan ustadz, bahkan seakan membolehkan hal-hal yang merusak sifat-sifat puasa Ramadhan. Hal-hal yang merusak itu antara lain:
Bergunjing, selama puasa kegiatan bergunjing di TV, di sekolah, kampus, jalanan, bergunjing biasanya menyangkut orang terkenal, yang tidak ada kemaslahatan umat sama sekali apabila diperbincangkan. Membicarakan kebijakan pimpinan masih positif dalam koridor kemaslahatan umat.

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(Al-Hujurat)

15. (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.(An-Nuur)

Ngabuburit. Perilaku terlarang dimana mata diarahkan melihat hal-hal yang terlarang, perbincangan tidak jelas arah, menjauhkan hati dan diri dari mengingat Allah.

30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."(An-Nuur)

Belanja dan masak secara berlebihan. Ibu-ibu terbebani dengan memasak komplit, bapak-bapak dan anak juga menuntut masakan istimewa. Perilaku ini menjadi ajang pemerasan pedagang dan produsen.

26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Al-Israa’)


Pacaran, tidak ada kompromi, berduaan, jalan bareng, atau apapun namanya adalah mendekatkan diri kepada perzinaan, dan ini sangat terlarang dalam atau diluar ramadhan.

32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.(Al-Israa’)

Jalan-jalan di pusat perbelanjaan, selain banyak wanita yang berpakaian minim, membekukan hati (hanya memandang ke atas), boros, egosentris, mengikis kepekaan sosial, menahan tangan dari sedekah, berlebih-lebihan. (Ayat-ayat telah diterangkan di atas).

180. Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil(pelit) dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Ali’ Imran)

Salah memaknai Idul Fitri, sehingga menjadi ajang unjuk barang baru. Hal ini memaksa orang untuk mendapatkan uang dengan cara yang tidak halal untuk membeli barang-barang baru.


195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Melakukan kesia-siaan. Bermain, menonton tv, jalan-jalan tidak ada juntrungan, membaca cerita-cerita yang tidak menambah keimanan, nonton film, menekuni hobi yang tidak menambah keimanan. Adalah hal-hal yang mestinya kita tahan selama menjalankan puasa.

Pendekatan diri kepada Allah dengan berdiam di mesjid, membaca buku agama, memperdalam ilmu agama, membaca makna dan arti Al-Quran dengan membaca buku-buku tafsir, perlu dilakukan selama bulan Ramadhan, karena bisa dibilang di luar bulan itu hidup kita sudah penuh dengan kemaksiatan dan hanya dunia melulu. Luangkan 1 bulan saja untuk beribadah kepada Allah, maka Allah Insya Allah akan mengampuni dosa-dosa kita yang lampau. Wallahualam.

No comments:

Post a Comment