Thursday, December 24, 2009

1 Tuhan, Dogma tertinggi Islam

Dalam ajaran Islam, pondasi paling fundamental dan tak tergantikan adalah mengakui 1 Tuhan. Tuhan di atas segala tuhan-tuhan. Inilah dogma tertinggi dalam Islam yang terkadang tidak dipahami oleh orang Islam sendiri. Karena sejak lahir dalam keadaan Islam seorang muslim terlebih dahulu diperkenalkan peribadatan dan moral Islam. Baru secara perlahan dibangun keyakinannya terhadap Tuhan yang satu yg dalam Islam disebut Allah.

Dogma pengakuan 1 Tuhan ini sering disamarkan karena rasa sungkan kepada agama lain yang mengakui Tuhan lebih dari 1. Atau Tuhan yang memiliki manifestasi dalam wujud lain.

Dalam dogma 1 Tuhan ini diriwayatkan dalam sebuah hadits (perkataan Nabi), bahwa Tuhan memanggil orang terakhir yang akan dimasukkan ke dalam surga. Dimana Tuhan memerintahkan malaikat untuk mengambil orang yang dalam hatinya hanya mengakui 1 Tuhan. Dan ternyata orang ini sedang dibakar di neraka karena tidak melakukan pekerjaan yang diperintahkan oleh agama. Namun akhirnya orang ini masuk surga karena mengakui hanya 1 Tuhan, meskipun sepanjang kehidupannya meninggalkan semua peribadatan dan perintah agama.

Dalam Islam tentang dogma 1 Tuhan. Sesempurnanya perbuatan, akhlak, perilaku, kebaikan, sifat mulia seorang manusia menjadi sia-sia disaat orang tersebut tidak mengakui adanya 1 Tuhan. Semua orang yang tidak mengakui Tuhan, semua orang yang mengakui Tuhan dalam segala manifestasi fisik akan dimasukkan ke dalam neraka yang kekal, semua orang yang mengatakan Tuhan memiliki anak, memiliki istri, memiliki teman, dan apapun yang tingkatannya minimal menyamai tidak akan selamat sampai surga, selama-lamanya tidak ada korting sama sekali. Maaf, inilah ajaran mutlak yang diimani oleh umat Islam. Ajaran ini mutlak dipatuhi buat pengikut Islam, kalau tidak, maka secara otomatis dia akan keluar dari Islam.

Pengakuan dan tidak mengakui dogma tersebut tidak menjadikan seorang Islam memusuhi orang lain. Sama sekali tidak ada hubungannya. Dogma ini berkaitan dengan kehidupan kelak di hari dimana dunia sudah berakhir. Dogma ini adalah ajaran keimanan, yang diyakini oleh hati dan seandainya ditantang untuk ditunjukkan maka orang tersebut tidak akan mampu menunjukkannya saat ini. Iman dan tidak beriman memiliki makna yang jelas, sesuatu yang tidak dapat dibuktikan secara fisik, namun sangat diyakini oleh seseorang. Seyakin orang atheis tidak percaya Tuhan. Jadi harap dimaklumi apabila menemukan orang Islam yang berperilaku menyimpang di dunia ini, atau berlaku anti thesis, karena memang kehidupan dunia ini dianggap tidak terlalu serius. Jangan kaget dengan perilaku teroris yang tidak masuk akal, karena memang tidak pakai akal untuk mencerna hal-hal yang berbau keimanan.

Dengan dogma 1 Tuhan ini bukan berarti seorang Islam dapat berbuat seenaknya. Karena ada sederetan hal-hal yang bersatu dalam keimanan, seperti beriman kepada Nabi, Kitab, Malaikat, Hari Kiamat, dan Takdir. Sikap dan perilaku mulia artinya mengikuti ajaran para Nabi yang tertulis dalam kitab suci. Sehingga orang yang mengikuti dogma 1 Tuhan belum dianggap sempurna keimanannya bila tidak mengikuti aturan yang ditulis dalam kitab suci dan dicontohkan oleh para utusan.

Dogma 1 Tuhan dan Selamat Natal
Sebagian ulama menyatakan bahwa selamat natal terlarang, dimana kaum nasrani menganggap bahwa Jesus adalah manifestasi Tuhan. Sehingga selamat Natal adalah selamat lahir Tuhan, secara tidak langsung hal ini bertentangan dengan dogma 1 tersebut. Tuhan bagi umat Islam tidak pernah dilahirkan, tidak pernah mati, dia abadi kekal, tidak berawal tidak berakhir. Seandainyapun ada yang mengucapkan hanya sekedar formalitas belaka, karena dalam hatinya tidak pernah menganggap Jesus sebagai Tuhan, namun hal ini berbahaya dan lebih baik dihindari karena khawatir bahwa apa yang diucapkan akan merubah status sebagaimana ucapan syahadat, ucapan syahadat menjadikan seorang yang bukan Islam menjadi Islam, sebaliknya ucapan yang menyatakan adanya Tuhan lain otomatis menggugurkan syahadat..wallahualam

4 comments:

  1. Tapi akalo qta benar2 tliti baca Quran.. Tuhan Bukanlah Dogma...
    Ayat pertama aja Nabi mengajak qta unruk Iqra Robbika (mengenal dan berhubungan langsung dg Robb Qta.. Pengenalan Tuhan adalah hal pertama dan dan utama yang perlu dimiliki.. sperti Antum bilang.. smua prbuatan sia-sia tanpa pengenalan thdp Tuhan.

    Alquran amalaha menegakan abahwa Dia maha Nyata, Dia Masih (dan snaniasa) hidup.. mendngar, melihat, berkalam..

    Umat islam telah mengalamai degradasi..
    Nabi meninggalkan Tuhan yang telah menjadi DOGMA dia kalangan jahiliyah.. dan mengajak untuk mengenali "sesuatu yg hidup dan amengatur hidup" yang belakangan barua dikasih Nama.. Allah dll

    Ummata Islam baru mengensl KATA "Allah", belum mengenal Allah..
    Umat islama telah di Dogma, sehingga Tuhan yg qta pintai tolong dan kita Ta'ati, selamanaya sebuah Misteri..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya, saya yang lahi dari keluarga beragama Muslim juga bingung soal Islam.. terutama ada ayat yang menyatakan bahwa hanya muslim yang masuk surga.. selain itu akan disiksa di neraka untuk selamanya. Kalau Allah itu pencipta alam semesta, mengapa bersifat simbolis dan hanya berpihak pada sebagian kelompok? Bukankah semua manusia itu sama? Banyak sekali orang atau tokoh yang bukan beragama muslim atau bahkan tidak beragama sama sekali memiliki kontribusi besar terhadap dunia, seperti A. Einstein, Alva Edison, N. Mandela sampai Steve Jobs. Kontribusi mereka bahkan melebihi tokoh" islam yang saya tahu, apa mereka akan disiksa di neraka juga? Menurut saya itu absurd dan tidak adil.

      Delete
    2. ...Mas Ray yg dilimpahi kebaikan, memang kita beragama secara warisan, yg kadang berhenti pada potongan-potongan ayat. Sebagaimana pengalaman mas Ray, bahwa Tuhan tidak adil. Sungguh lebih banyak hal yang baik dan indah dari Tuhan, tanpa perlu berusaha berempati, dan mencoba memahami cara berpikir Tuhan. Akhirnya masuk ke dalam kebingungan sendiri. Itulah memang iman, adanya di hati, tidak di nalar, setiap jiwa membawa pembenaran masing-masing dimana semua merasa berhak mendapatkan surga. Sungguh kita tidak pernah tahu, dan sungguh tidak perlu tahu, karena kita hanya diperintahkan melakukan kebaikan, ketaatan, menjauhi keburukan, sisanya sama sama kita lihat setelah judgment day. Itu saja pendapat pribadi saya...

      Delete