Wednesday, April 07, 2010

Setan-setan Pendamping orang beriman

15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."
16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus(Al A'raaf),

Setan terus berusaha keras menjerumuskan anak cucu Adam As ke lembah kenistaan. Tipuan-tipuan lama dan tipuan baru terus dimodifikasi sehingga para ahli ibadahpun bisa tertipu karenanya. Setan menurut para ulama sendiri lebih kepada sifat jahat yang dinisbahkan kepada kelompok jin. Namun sesungguhnya manusiapun dapat menjadi setan bagi manusia lainnya.

Setan tidak akan pernah jauh dari diri manusia yang beriman. Orang yang beriman memiliki setan pendamping yang berjumlah sangat banyak. Jauh melebihi orang-orang kafir dan fasik. Hal ini wajar mengingat orang beriman sudah berada dalam track "keselamatan" dan iblis dan pasukannya tidak akan pernah rela orang-orang beriman ini selamat dengan mudah. Oleh karena itu tentu saja diperlukan jumlah penggoda yang tidak terhitung banyaknya, mengapa? Mereka akan terus mencari celah untuk masuk ke dalam kehidupan orang beriman sehingga mereka tertipu dan terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan.

Paling mengerikan adalah mereka hadir dalam topeng agama. Penyesatan dengan kedok agama semakin marak, karena minimnya pengetahuan dan pemahaman agama para pemeluknya. Dengan sekedar mengharamkan, membid'ahkan, dan mengkafirkan orang lain, dengan mudah mencari pengikut.

Sungguh tipuan setan tidak akan pernah berhenti, hingga seorang anak cucu Adam tersesat sesesat-sesatnya. Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai kapan mereka hadir di tengah-tengah anak cucu Adam. Tipuan setan sesungguhnya lemah, dan kita selalu terbimbing, namun karena yang ditunggangi hawa nafsu yang bersembunyi di balik 'mood' dan 'maunya' kita maka kita akan dengan serta merta mudah dicocok hidungnya untuk mengikuti langkah-langkah setan.

Sesungguhnya ada benang merah antara zikir dan godaan setan, keduanya tidak akan pernah menyatu, saat zikir lisan, pikiran dan hati menyatu ke dalam diri seorang hamba maka sessungguhnya tipu daya dan godaan setan menjauh. Setan terus menunggui seorang hamba yang berzikir dan terus berusaha membelokkan konsentrasi dan pikiran dan memberikannya masalah-masalah, dengan menggerakkan orang-orang di sekitar hamba yagn berzikir. Entah anak yang merengek, istri yang ngomel-ngomel, bos yang menyuruh ini itu, tukang tagih yang menelpon-telpon, orangtua yang minta perhatian dst..dst...
Masalah-masalah tersebut biasanya datang bersamaan disaat kita mulai berzikir maupun tidak. Intinya, dikerahkan segala macam cara untuk membuat konsentrasi dan perhatian orang yang ingin berzikir teralihkan. Pada saat teralihkan ini maka setan akan terus mengendalikan dengan asumsi-asumsi yang menyesatkan.

Tanda-tanda setan berada di dekat kita adalah:
1. Nafsu makan tinggi.
2. Fisik yang melemah.
3. Kemalasan yang tinggi.
4. Syahwat terhadap wanita yang tinggi.
5. Semangat bergunjing.
6. Semangat becanda dan bicara sia-sia.
7. Mudah pusing, sakit mata, sariawan, demam, masuk angin, gangguan pendengaran, kedutan dan sejenisnya, pada tingkat yang lebih parah memberikan penyakit-penyakit berat yang mengakibatkan malah berzikir, susah sholat, dan enggan ke mesjid.
8. Mencaci, mengkafirkan saudara seakidah.
9. Hati gelisah, sensitif, mudah tersinggung, mudah marah.
10. Mendendam, suka menyakiti, iri, hasad, dengki yang melampaui kewajaran, apalagi terhadap saudara sesama muslim.
11. Merasa yang paling benar. Ini adalah perasaan yang bahkan Nabi pun sangat takut. Karena sungguh beliau hanya menyampaikan wahyu dan membenarkan, sedang kebenaran bukan datang dari beliau namun dari Allah. Sampai-sampai Nabi mendapat teguran saat mensholati jasad seorang munafik, karena takutnya beliau dalam menghakimi keislaman seseorang, hingga turun wahyu yang melarangnya.
12. Hilangnya nikmat zikir. Godaan paling berat buat seorang mukmin adalah bisikan-bisikan yang menyebabkan hilangnya konsentrasi dan nikmat berzikir. Ditelinga kita dibisiki, lihat engkau sudah banyak berzikir dan berdoa namun tidak menyebabkan beban hidupmu berkurang. Lihatlah masalahmu yang menggunung, bila Dia memang mengabulkan doamu maka tentu engkau tidak mendapat masalah sebesar hari ini. Bisikan-bisikan ini seakan-akan benar pada saat kita diuji, untuk melewati masa-masa sulit ini, kesabaran super tinggi mutlak diperlukan. Pada titik ini banyak orang yang terjatuh dalam prasangka buruk kepada Allah. Dan merekapun meninggalkan zikir dan doa.

Jadi gampang sekali melihat orang yang dikuasai setan. Meskipun dalam pengajian, dan dalam rangka tausyah, sama sekali tidak teraba ketenangan, yang ada hanya rasa marah, membenci sesama kaum muslimin, merasa kelompok yang paling benar.

Sesungguhnya godaan setan datang atas ijin Allah. Tidak ada godaan yang datang tanpa ijin dari Allah. Hal ini sudah menjadi ketetapan dari Allah. Sejak iblis laknatullah meminta tangguh, maka sesungguhnya Allah mengijinkan mereka untuk menggoda manusia hingga akhir kiamat kelak. Sungguh mereka tidak dapat dibunuh, meskipun mereka bisa tersakiti oleh amalan baik seorang manusia. Oleh karena itu mereka selalu datang dalam bentuk segerombolan bala tentara yang datang kepada kaum beriman, karena mereka tidak boleh menyerah dalam menggoda manusia. Istilahnya gugur satu datang seribu. Inilah yang dianut oleh setan daribangsa jin.

Namun demikian, pertolongan Allah sangatlah dekat. Seperti ditegaskan dalam Al-Quran, tipu daya mereka lemah, pertolongan Allah lebih dekat dan lebih kuat dan lebih cepat datangnya. Hanya kita manusia tidak sabar dalam menanti pertolongan Allah tersebut. Oleh karena itu zikir itu bertingkat-tingkat. Ada yang ditujukan untuk menghalau serangan setan, ada juga yang semata-mata ditujukan kepada Allah. Yang kedua inilah yang terbaik karena, tingkatnya lebih tinggi, dan sekaligus menyelesaikan masalah yang pertama. Pada dasarnya kita tidak pernah bisa menghilangkan gangguan setan, namun kita bisa membuat mereka lelah, sakit, dan bosan menghadapi sikap kita. Jadi sesungguhnya ibadah tersebut bermakna ganda, selain untuk mengharapkan cinta kasih dan belas kasihan dari Allah Swt, bermakna pula 'mengerjai' para musuh kita yang nampak maupun tidak tampak.

Para Nabi dan orang soleh sering kali mendapat gangguan ini dan mereka tetap istiqomah, bagi mereka cobaan terbesar adalah mengendalikan diri sendiri, bukan dari setan itu sendiri. Kebersihan hati dalam menghadap Allah adalah hal yang diutamakan, karena mereka tahu bahwa awal musibah berasal dari rasa lalai dalam mengingat Allah.

76. Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (An Nisaa )

Jadi dari sini nampak hubungan antara perintah berzikir, ketenangan hati dan pembebasan dari gangguan setan.

41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
42. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.(Al Ahzab)

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar Ra'd)

36. Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Fushilat)

Kesimpulan:
Setan akan selalu mendampingi kita hingga ajal menjemput, usaha terakhir setan untuk menyesatkan seorang hamba adalah membuatnya frustasi dan kufur di akhir hayatnya. Jangan pernah merasa terbebas dari godaan setan. Perasaan terbebas dari godaan setan adalah datang dari setan itu sendiri. Tidak usah sibuk dengan memperhatikan keberadaan mereka, berapa jumlahnya, apa strateginya. Melawan setan yang paling ideal adalah dengan banyak berzikir dan melakukan hal yang ma'ruf dan menjauhi kemaksiatan dan kesia-siaan.

1 comment:

  1. ijin share mas wahyu terima kasih atas informasinya semoga allah memberikan rahmatnya untuk mas wahyu amin!!!

    ReplyDelete