Monday, January 15, 2007

Tidakkah Engkau Ingin.....?

Tidakkah Engkau Ingin.....?

Setiap hari kita minta kepada Sang Maha Kaya untuk menambah celengan kita
Setiap hari kita minta kepada Sang Maha Tinggi untuk mengangkat derajat kita
Setiap hari kita mohon kepada Sang Maha Pencinta untuk mempertautkan hati orang yang kita cintai
Setiap hari kita minta kepada Sang Maha Perkasa untuk memenuhi nafsu kita
Setiap hari kita minta kepada Sang Maha Pencipta untuk membangun dunia kita
Tidakkah kita sadar dibalik pengakuan kita terhadap ke Maha anNya malah kita menjadikanNya sebagai pembantu kita dalam rangka membangun dunia kita?

Namun jangan khawatir saudaraku, itulah sifat kita
Dia cukup senang dan puas saat kita berdoa hanya kepadaNya untuk dunia kita
Ini lebih baik daripada kita melupakanNya atau tidak mengakuiNya
Sang Maha Pemberi selalu tersenyum saat kita tunduk, sujud, meminta dan merengek kepadaNya
Sang Maha Pengasih membelai kita dengan nafas kehidupan dan kenikmatan hidup itu sendiri Sang Maha Penyayang menyentuh kita dengan apa yang kita sebut itu cinta dan kasih sayang

Namun tidakkah kita lupa dunia ini hanya ujian semata?
Apakah tidak terlalu sia-sia doa kita saat kita tujukan hanya untuk membangun dunia kita? Tidakkah kita khawatir saat semuanya diberikan mungkin bisa menghanyutkan kita?
Tidakkah kita khawatir terjerembab laksana Qarun atau Tsa'labah?
Tidakkah kita khawatir terjerembab laksana Firaun atau Namrud?
Tidakkah kita khawatir terjerembab laksana Iblis atau Barshisha?
Tidakkah kita takut saat kita diberi dunia dan seisinya kita akan lupa hakekat hidup dan hakikat kita sesungguhnya?
Tidakkah kita takut saat kita diberi dunia dan seisinya kita akan lupa hakekat hidup sesungguhnya?

Tidakkah Muhammad memberimu pelajaran dengan kehidupannya yang bersahaja?
Mengapa engkau selalu melontarkan nama Sulaiman untuk membangun duniamu?
Mengapa engkau selalu melontarkan nama Utsman bin Affan untuk membangun duniamu? Mengapa engkau selalu melontarkan kalimat "Muslim yang kuat, lebih disukai daripada muslim yang lemah" untuk dalih membangun duniamu?
Siapa sesungguhnya Nabimu? Siapa sesungguhnya uswahmu? Apa sesungguhnya tujuan hidupmu?

Mengapa engkau lupa kepada Zat yang memberi kasih sayang, saat engkau menyayangi orang yang kau sayang?
Engkau puja cinta, tetapi engkau lupa memuji kepada Zat yang menciptakan cinta
Engkau larut kesenangan, hingga engkau hanya berharap surga
Engkau benci kesakitan, hingga engkau hanya berharap jauh dari neraka
Apa hakikat kehidupan ini sesungguhnya?
Kehidupan dan kebahagiaan kekal abadi di surga?
Kesenangan syahwat yang tiada berujung di alam akherat?
Sungguh cukup puaskah kau korbankan waktu sholatmu hanya untuk selamat dari siksa neraka?
Sungguh cukup puaskan kau korbankan waktu tidurmu hanya untuk mengharapkan surga?

Tidakkah ada rasa keriunduanmu untuk bertemu dengan Muhammad Nabimu?
Nabi yang menyebabkan engkau dalam agama ini, Nabi yang menyebabkan engkau menikahi pasanganmu, Nabi yang menyebabkan engkau memiliki anakmu, Nabi yang menyebabkanmu membesarkan nama Penciptamu sepanjang pagi dan petang, Nabi yang mengajarimu sholat, Nabi yang berusaha mati-matian engkau tiru perilakunya, tutur katanya, cara tidurnya, cara makannya, caranya berpakaian caranya mencintai sesamamu, caranya mengasihi makhluk hidup ? Sungguh cukup untukmu surga? Sungguh cukup untukmu lepas dari neraka?

Apakah engkau tidak rindu dengan Zat yang menciptakanmu?
Apakah engkau tidak memiliki hasrat bertemu dengan Zat yang selalu engkau seru di dalam dzikirmu?
Apakah engkau tidak ingin bertemu dengan Zat yang ENGKAU SEMBAH, TINGGIKAN, BESARKAN NAMANYA SEPANJANGG HAYATMU??????!!!!!!!!!!
ADAKAH YANG LEBIH MENARIK SELAIN PERTEMUAN DENGAN TUHANMU??????? TIDAKKAH ENGKAU TERBERSIT KEINGINAN UNTUK DIBELAI OLEH ZAT YANG MENCIPTAKAN KASIH SAYANG, CINTA, KELEMBUTAN, KEDAMAIAN??????
YAKIN ENGKAU HANYA INGIN SEKEDAR MENGHARAPKAN KESELAMATAN????? YAKIN CUKUP DENGAN SURGA DAN KESELAMATAN DARI NERAKA ?????????? TIDAKKAH ENGKAU ADA PERASAAN INGIN BERADA DALAM PELUKAN, BELAIAN, CIUMAN ILAHI ROBBI PENCIPTAMU, PENCIPTA LANGIT DAN BUMI, PENCIPTA CINTA DAN KASIH SAYANG, MAHA PEMILIK SEMUA PERASAAN?????????????????????????????????????????????????
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................

Kemaksiatan yang masih sering kita lakukan adalah "Tidak mengajakNya dalam keseharian kita"
Kemaksiatan yang masih sering kita lakukan adalah "Merasa cukup dengan mengucap namaNya di depan dan di akhir kegiatan kita"
Kemaksiatan yang masih sering kita lakukan adalah "Merasa cukup dengan perhentian waktu sholat kita" Kemaksiatan...... yang masih sering kita lakukan....... dan tidak kita sadari......... adalah memisahkan............ "Ini duniaku"....... dan...... "Itu duniaMu"

Bukankah sebaiknya kita arahkan doa kita untuk selalu ingat kepadaNya?
Bukankah sebaiknya kita arahkan doa kita untuk selalu menjaga keimanan kita?
Alangkah baiknya apabila doa kita, agar kita dapat menatap hakikat kehidupan kita sesungguhnya?
Alangkah baiknya apabila doa kita, kita mohonkan UNTUK DIIJINKAN MENATAP WAJAHNYA dan berkumpul dengan kekasih-kekasihNya

Dzikir forever ! (Puisi dan perenungan ini terinspirasi oleh tulisan-tulisan (semoga Allah merahmati): Bey Arifin "Samudra Al-Fatihah, Harun Yahya series terutama "Hakikat di Balik Materi)

2 comments:

  1. Assalamu'alaikum...
    Salam kenal mas...., karangannya sangat menggugah hati...
    Ijin untuk di share boleh gak?
    Trims...
    Wassalam

    ReplyDelete
  2. Wa'alaikumsalam....monggo...

    ReplyDelete