Monday, July 26, 2010

Pejalan Spiritual tidak berdebat

Berdebat adalah hal yang pantang dilakukan oleh seorang pejalan spiritual. Seorang salik/sufi akan berbicara hanya ketika ditanya, dan berhenti saat orang yang bertanya tidak berniat mencari kebenaran, namun lebih kepada menguji atau mencari celah untuk mencela sang salik. Apakah seorang salik takut dan pengecut? Ya, benar, seorang salik sangat takut kepada lidahnya akan menggelincirkannya, seorang salik takut pembicaraannya mengotori hatinya, seorang salik takut hatinya berpaling kepada selain Allah.

Seorang salik yang berhenti dan menoleh kepada orang yang mencela karena tersinggung dengan perkataannya adalah salik yang belum memasuki maqam apapun. Dia masih sakit hati, memiliki kemarahan dalam jiwanya. Hatinya tidak sabar, gundah, kecewa dengan omongan yang ditujukan kepada dirinya. Seorang salik sejati hanya terfokus pada zikir-zikirnya, dan menjaga hubungan dengan Allah. Seorang salik hanya berbicara tentang Allah, mengajak orang mencintai Allah, dan memberikan nasehat kepada orang yang membutuhkan. Seorang salik sangat mengenali orang-orang yang di dalam dirinya ada penyakit, dan cenderung menjauhinya. Karena seorang salik tahu bahwa penyakit itu dapat menular kepadanya. Penyakit yang paling berbahaya adalah merasa yang paling benar. Hal ini seperti kisah iblis laknatullah bahwa ia mendebat Allah karena merasa ada yang salah dengan perintah Allah. Bisa jadi alasan iblis adalah benar, tetapi karena yang didebat adalah Allah maka tetap saja ia salah. Inilah analog yang sama, dimana seorang salik tidak boleh menengok/merespon orang yang mencelanya, karena sesungguhnya, orang yang mencela seorang hamba yang melakukan ketaatan kepada Allah tidak lain tidak bukan adalah syetan yang mengganggu perjalanan spiritual seorang hamba. Apapun pangkat, baju, posisi, kekuasaan, kemuliaan yang dimilikinya, selama seseorang menyerang orang lain yang melakukan ketaatan adalah kaki tangan syetan. Dan mereka tidak perlu dilayani. Cukup tinggalkan mereka dan lanjutkan perjalanan dalam menuju Zat yang Maha Indah.wallahua'lam

No comments:

Post a Comment