Kedasyatan Al Quran (1)
Kata-kata tidaklah berarti tanpa pengalaman nyata. Ini adalah sekelumit cerita tentang bagaimana Al-Quran yang diamalkan membawa kekuatan bagi pengamalnya.
Suatu hari anak tetangga dengan wajah ketakutan datang ke rumah. Si anak mengatakan kalo ibunya sedang kerasukan. Di tempat itu sudah berkumpul banyak tetangga yang lain, Al-Quran dan banyak doa sudah dibacakan, namun ternyata tidak ada yang berarti. Si ibu yang kerasukan ini malah menertawakan, gak mempan gak mempan, 5 orang memegangi si ibu yang terus meronta2 dan ketawa2. Akhirnya kita semua dibuat frustasi. Orang pintar dan dukunpun didatangkan, sebetulnya saya pribadi tidak sepakat, namun karena kewalahannya keluarga dan tetangga akhirnya jalan tersebut di tempuh. Namun hingga pagi hari hasilnya nol
Akhirnya seorang kawan yang kebetulan mengenal seorang imam mesjid penghafal Quran, menyarankan memanggil beliau. Saya menjemput sang imam dengan prasangka, surat apalagi yang mau dibaca, wong kita sudah hampir bacakan semua surat tidak mempan. Saat sang imam datang beliau mengisaratkan sang ibu ditutup mukanya dengan mukena. beliau menggunakan sejadah menahan kaki si ibu dan kemudian menusukkan kayu ke titik refleksi jantung, sambil membaca taawudz. Yang luar biasa adalah baru sang imam membaca taawudz si ibu berteriak tertahan. Badanya tidak meronta-ronta seperti kita kemarin. Si ibu tidak dipegang oleh siapa2 namun seakan2 tubuhnya terkunci. Itu baru baca taawudz, baru akhir surat alfatihah si ibu udah memohon ampun, dan terjadilah dialog. yang intinya si jin adalah yahudi, yang kemudian diminta masuk Islam, dan dia mau membaca syahadat, wallahualam. Intinya si jin keluar dalam waktu hanya sekitar 20 menit, dan tidak kembali lagi.
Dari sini bisa kita lihat, al Quran yang dibaca oleh orang yang bukan pengamal 'bacaan quran" menjadi sebuah senjata tumpul. Namun saat dibaca oleh pengamal maka dia ibarat senjata dasyat yang siap menghantam apa saja.
No comments:
Post a Comment