Kedisiplinan Pejalan Spiritual Pemula
Pejalan spiritual memiliki tahapan-tahapan yang harus dilalui sesuai dengan kondisi yang diberikan kepada Allah saat ini. Setiap pejalan memiliki jalur yang berbeda dalam pendekatan. Dalam perjalanan spiritual, pelaku (salik) tidak usah memaksakan dirinya untuk melakukan hal-hal yang tidak diberi kepadanya kelapangan. Karena pada tingkatan awal ini, sangat buruk apabila melakukan pemaksaan. Pemaksaan terhadap suatu bentuk ketaatan bisa jadi tidak berbuah baik, malah akan menimbulkan jera. Oleh karena itu, setiap mursyid mengajarkan hal-hal yang sederhana. Ibnu Athaillah, menyukai jalan dzikir sebagai jalan yang terdekat, termurah, terhemat, termasukakal untuk dilakukan oleh semua salik. Hingga yang terberat adalah beruzlah meninggalkan semua kenikmatan, karena berharap kenikmatan tentang perjumpaan dengan Allah. Uzlah ini adalah titik balik seorang salik menuju perjalanan yang lebih tinggi lagi.
Hal-hal yang bisa dilakukan oleh para salik di Indonesia tercinta ini adalah sederhana hingga terberat:
1. Meninggalkan larangan secara mutlak.
2. Mulai menjaga amalan wajib.
3. Dzikir yang tiada pernah putus.
4. Mengupayakan amalan sunnah: sholat, puasa,
5. Menjaga lisan dari berkata sia2, bohong, basa basi
6. Banyak meminta kepada Allah hingga urusan2 kecil.
7. Melihat segala sesuatu dari sisi baiknya meskipun yang terlihat itu buruk.
8. Menghindari merendahkan orang, bahkan penjahat/orang gila sekalipun.
9. Memperbanyak mengucapkan salam dan bertegur sapa.
10. Tidak mengawali pembicaraan kejelekan orang lain dengan alasan apapun.
11. Mengusahakan makan-makanan yang baik saja, secukupnya, dan menahan dari makan berlebihan, ngemil atau jajan, merokok semampunya. Orang yang banyak makan selain mudah ngantuk, akan mendatangkan penyakit, dan mulut yang mengunyah biasanya susah berzikir.
12. Menahan pandangan yang tidak berguna, yang mengotori hati, pikiran, dan telinga. Menonton hiburan, main game yang menyebabkan lalai mengingat Allah, melihat berita yang membuat kesal dan marah, mendengar pergunjingan dan seterusnya.
13. Mengganti waktu tidur dengan memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Quran, berdzikir, menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan dzikrullah dan yang paling utama adalah bertobat.
14. Cepat memaafkan dan tidak mendendam kepada apapun dan siapapun.
15. Hormat, santun, dan baik terhadap orang lain.
16. Menghargai kehidupan lain disekitarnya: flora dan fauna.
Apabila hal-hal di atas sudah bisa dilakukan maka seseorang sudah siap memasuki jalan spiritual. Apabila masih jauh, maka seseorang belum bisa dikatakan telah memasuki jalan spiritual. Atau apabila menemukan seorang yang merasa/mengaku/berpenampilan alim tetapi masih pelanggaran atau belum mengamalkan poin-poin sederhana di atas, maka masih jauh dari perjalanan spiritual.
No comments:
Post a Comment