Sufi menurut Syaikh Abdul Qadir Jailani
Ahli sufi yang hakki dapat dikenali dengan 2 cara:
Pertama, zahir mereka, yaitu mereka akan mengamalkan syariat secara ketat.
Kedua, batin mereka, yaitu mewariskan keruhanian Nabi Muhammad Saw.
Sebenarnya contoh manusia yang paling baik ialah Nabi Besar Muhammad Saw. Dialah sebenar-benarnya sufi yang hakiki. Syari'at dan hakikat hendaklah berjalan bersamaan untuk kesinambungan agama dalam kehidupan mukimn sejati. Seorang wali Allah yang mewarisi kerohanian Nabi Saw akan memberi berkah kepada seorang salik dengan kehadiaran fisiknya. Sesungguhnya Iblis tidak dapat menyerupai Nabi Saw.
Hati-hatilah wahai para salik, orang buta tidak boleh menunjukkan jalan pada si buta yang lain. Pandangan kita hendaklah tajam supaya dapat membedakan kebaikan dan kejahatan, walau sebesar dzarrah. Perjalanan sufi bukanlah medan permainan. Bila suka boleh ikut, bila malas boleh ditinggalkan. Ia adalah jalan menuju ke Hadirat Ketuhanan, yang kepadanya tidak semudah diucapkan lisan. Namun demikian tetap menjadi tujuan bagi yang ingin mencari ketenangan diri dan makrifat hakikat penciptaan Tuhan. Bukankah kita diperintahkan untuk menyembahnya? Bagaimana bisa kita menyembahnya bila kita belum mengenalNya? (Kitab: Sirr al Asrar)
No comments:
Post a Comment