Bersyukur itu Perintah
Bersyukur adalah perintah dari Allah sebagaimana diterangkan dalam banyak ayat dalam Al Quran.
12. dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". QS Luqman 31:12
Namun sangat sedikit yang paham tentang bagaimana bersyukur yang dikehendaki oleh Allah. Bersyukur itu harus dilakukan dengan lisan dan perbuatan. Mengucapkan alhamdulillah adalah bentuk lisan, dan bentuk perbuatan adalah menggunakan karunia yang diberikan untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Misalnya mata, bersyukur atas karunia mata dengan banyak mengucapkan terimakasih kepada Allah atas karunia tersebut, menjaganya secara fisik, menjaga dari memandang yang buruk, juga harus digunakan untuk kebaikan-kebaikan.
Diriwayatkan bahwa ada seorang ahli ibadah yang berumur 500 tahun dan hidup di sebuah pulau. Diabdikan dirinya hanya untuk beribadah kepada Allah saja. Saat ia dihisab, Allah berkata kepada malaikat, Dengan rahmatku, masukkan orang ini ke dalam surga. Maka sang ahli ibadah itupun protes,"Aku ingin masuk surga karena amalku bukan karena rahmatMu. Baiklah, malaikat timbanglah seluruh amal kebajikannya dan timbang dengan nikmat pendengaran. Namun ternyata seluruh amal kebajikannya belum mampu mengimbangi nilai nikmat pendengaran. Maka Allah berkata,"Malaikat masukkan dia ke dalam neraka. Maka ahli ibadah itupun bersujud memohon ampun, ampunilah kesombongan hambaMu ini ya Allah, masukkanlah aku ke dalam surga dengan rahmatMu.
Rahmat Allah bisa diterjemahkan sebagai rasa belas kasihan Allah atas usaha yang dilakukan oleh hambaNya. Jadi memang pahala manusia tercatat, namun semuanya masih kurang dibanding dosa dan nikmat yang telah dilimpahkan oleh Allah kepada manusia. Ini adalah suatu keniscayaan. Mentalitas berpikir demikian harus dijaga agar kita tidak menjadi makhluk-makhluk yang sombong. Marilah kita menjadi hamba-hamba yang paling banyak merenung tentang karunia yang telah diberikan kepada kita, daripada sibuk memikirkan karunia yang diberikan kepada orang lain.
Jadi kalo boleh aku ringkas yaitu: Syukur lisan adalah pengakuan bhw hanya Allah tempat sanjungan dan permohonan, Syukur perbuatan adalah berbuat baik, hindari maksiat dan apapun tindakan baik itu ikhlas krn dan untuk Allah saja, dan Syukur Hati adalah penyaksian hati dgn penuh rasa hormat, rendah hati dan tunduk terhadap apapun keputusanNya. boleh begitu kang wahyu?
ReplyDeleteMas Fuadi, terimakasih sudah disimpulkan dengan indah, yang dikonfirmasi tidak lebih tahu dari yang mengkonfirmasi...maklum namanya letupan-letupan pemikiran.
ReplyDelete