Jenjang Keimanan
1. Menolak keberadaan Allah
2. Meyakini dan mengakui adanya Allah.
3. Meyakini dan mengakui kebenaran Islam.
4. Meyakini dan mengakui semua yang wajib diimani dalam Islam: Nabi, Kitab, Malaikat, Surga/Neraka, Ketetapan, dll.
5. Menjalani hidup yang dilandasi keimanan.
6. Menyerahkan/pasrah total kepada Allah dengan rambu kepahaman akan ajaran.
Karakter keimanan tahap 1:
Orang-orang yang menolak bisikan hati nurani. Sebagaimana Firaun. Hari ini mereka menyebut dirinya sebagai atheis.
Menentang habis-habisan keberadaan Allah.
Menistakan Allah dan orang-orang yang mengakuiNya.
Karakter keimanan tahap 2:
Membenarkan akan adanya Allah dalam pikiran dan hati, namun belum tunduk kepada aturan pengabdian kepadaNya.
Masih suka bergerak bebas tanpa aturan yang membelenggu. Bisa disebut orang kafir atau musrikin.
Karakter keimanan tahap 3:
Anak-anak yang lahir dalam lingkungan Islam.
Melaksanakan sesuatu karena takut. Takut dimarahin orangtua, guru, gak dapet nilai.
Landasan melakukan sesuatu hanya karena reward dan punishment.
Ibadah masih dilandasi pencapaian dunia, ketenaran, harta, pangkat, jabatan dll (riya).
Bisa lebih buruk dari tipe 1 apabila terus menerus terfokus kepada selain Allah, karena menjatuhkan diri kepada kemusryikan ataupun kemunafikan.
Karakter keimanan tahap 4:
Yakin dan mengimani keberadaan Allah, Nabi, Kitab dan ajarannya sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Berpikir dan bertindak sistematis sebagaimana tertulis dalam Quran.
Menggunakan akal dan logika untuk menggapai Allah.
Masih sering stress menghadapi masalah hidup karena masih bersandar pada pikiran.
Karakter keimanan tahap 5:
Orang yang selalu yakin dengan pertolongan dan campur tangan Allah dalam kehidupan.
Pikirannya hanya terfokus kepada peribadatan kepada Allah.
Orang yang sudah mampu menyeimbangkan zikir, pikir, laku dalam keseharian.
Orang yang santai dalam menghadapi hidup dengan ketekunan beribadah kepada Allah.
Orang yang sudah melibatkan hati dalam mengenal Allah, meski masih diuji oleh Allah dengan beban hidup, kebimbangan, sampai waktu tertentu seandainya dia sabar maka orang ini akan masuk ke karakter keimanan tahap 5.
Karakter keimanan tahap 6:
Para Nabi dan orang terpilih yang didekatkan oleh Allah.
Orang-orang pilihan ini tidak serta merta dipilih, tapi karena dalam tahap tertentu mereka telah mampu memasuki tahapan ke 4 dengan cepat dan kesabaran menghadapi ujian dari Allah.
Orang-orang yang masuk katagori ini sudah tidak berpikir tentang dunia, keberadaannya di dunia ibarat jantung bagi tubuh, Allah yang menggerakkan, mengatur ritme dan mematikan. Orang dalam kelompok ini hampir2 tidak kita temukan dalam kehidupan saat ini.
Orang yang didekatkan atau dalam istilah AlQuran Muqarrabun.
Karakter keimanan memang fluktuatif, bisa jadi seorang dengan keimanan tahap 4 turun ke tahap 1 saat diuji oleh Allah, namun biasanya kalau sudah tahap 4 dia akan cepat kembali. Dalam iman tahap 5 pun ada yang turun ke tahap yang dibawahnya namun sangat cepat ditarik kembali oleh Allah. Mis: kisah Nabi Yunus.
No comments:
Post a Comment