Tuesday, September 02, 2008

Menikah Muda vs Pergaulan Bebas

Salah satu bentuk kemenangan setan saat ini adalah merubah paradigma tentang hubungan suami istri. Seperti kita ketahui, bahwa hubungan suami istri sifatnya adalah haram. Maka ia dihalalkan dengan pernikahan. Namun kecenderungan masyarakat sekarang dengan tradisinya adalah mempersulit pernikahan yang berpahala dan mempermudah perzinahan yang merupakan dosa besar.

Banyak hal yang dijadikan alasan untuk mempersulit pernikahan antara lain:
1. Sudah bekerja, punya rumah, kendaraan, dll.
2. Berbiaya besar untuk resepsi, mahar, uang naik, dll.
3. Menuntut tanggung jawab (memangnya kalau belum menikah boleh tidak bertanggung jawab?)
4. Umur yang belum cukup.
5. Belum dewasa, dll serentet alasan yang dibuat-buat yang intinya menghalangi orang untuk menikah.

Semestinya menikah itu dibagi menjadi beberapa katagori:

1. Mencegah fitnah mata, tangan, pikiran, hati, dan kejinya zina dengan menghalalkan hubungan suami istri.
2. Memenuhi kebutuhan cinta kasih dan kebersamaan.
3. Membentuk keluarga dan meneruskan keturunan.
4. Bentuk ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Semestinya memang pernikahan itu mencakup ke 5 hal. Namun hal ini menyebabkan orang mengakui bahwa pernikahan itu sulit dan terjal. Sehingga banyak yang mengambil jalan pintas yaitu memenuhi kebutuhan biologis dan cinta kasih melalui jalur pintas yang nyata-nyata dilarang oleh agama.

Mudahnya menikah
Menikah sesungguhnya sangatlah mudah, hanya diperlukan wali perempuan, saksi, pengantin laki-laki, pengantin perempuan, ijab-kabul, dan mas kawin. Namun interaksi dengan budaya lokal menyebabkan pernikahan menjadi rumit dan mahal. Ditambah lagi dengan birokrasi. Kalau dilihat sekilas pernikahan sama mudahnya dengan seorang laki-laki yang minta ijin kepada orang tua perempuan untuk mengajak anak perempuannya jalan berdua. “Oom saya minta ijin mau keluar sama si…… nonton atau makan atau ke konser ini itu”.
Ya semudah itu menikah, dimana syarat pernikahan hampir semua terpenuhi. namun setan sekali mengemas dalam bentuk yang rumit.

Saat ini banyak orang tua yang mudah memberi ijin anaknya untuk ke luar rumah dengan pria yang tidak berhak mendampinginya. Perzinaan, hamil diluar nikah, nikah karena hamil, pengguguguran kandungan, mati karena pengguguran adalah efek dari mempersulit pernikahan dan mempermudah perzinaan. Pihak-pihak yang sudah menjadi pembela asas kebebasan tidak mau untuk mengkaitkan kasus-kasus tersebut dengan masalah pernikahan. Semua selalu menggunakan logika terbalik yang sebetulnya tidak bisa dilakukan, misalnya: “Sudah pacaran lama saja bisa cerai apalagi tidak berpacaran”. “Menikah dalam kondisi mapan saja bisa cerai gimana menikah dalam kondisi tidak mapan?

Padahal semestinya bisa juga dibuat counternya, “Buat apa pacaran toh yang sudah pacaran lama saja bisa putus, mendingan pacaran pas sudah menikah.”
“Yang sudah mapan saja bisa cerai, ngapain nunggu mapan untuk menikah.

Menikah Muda butuh dukungan penuh orang tua
Orangtua adalah kunci untuk mempermudah pernikahan. Orangtua yang sadar akan fitrah seorang anak manusia yang akil balik, tentunya tidak akan membiarkan anaknya dalam perbuatan 'mendekati zina'. Menikah itu mudah mendatangkan berkah, rasa aman, rasa tenang. Bila anak belum mampu segi materi yang anggap saja seperti mereka sedang pacaran, numpang di rumah masih kita subsidi, gak masalah kan?

Kesimpulan tips-tips menikah muda:
1. Menikah di usia muda memberikan rasa aman, menekan fitnah dan menjauhkan dari kekejian zina.
2. Pengertian dan dukungan orang tua baik dari segi moril maupun materiil. Orang tua hendaknya melihat perubahan fisik, hormonal, psikologis dari anak, hendaknya orangtua yang menawarkan anaknya untuk menikah dengan memberikan nasehat-nasehat. Setiap pria yang datan hendaknya ditanyai tentang kesiapan menikah. Tolak sejak awal pria yang tidak memiliki konsep tentang pernikahan.
3. Pembinaan dan edukasi yang kontinyu sebelum dan sesudah menikah. Pembinaan bertujuan untuk menghantarkan atau meningkatkan kualitas perkawinan seorang
4. Menunda memili keturunan apabila dianggap belum mampu. Memiliki keturunan adalah tujuan mulia dari pernikahan dalam melestarikan ras manusia, namun saat belum mampu maka ia bisa menjadi prioritas berikutnya di bawah menghindari fitnah dan zina (apalagi spesies manusia belum mau punah. Apalagi pasangan muda cenderung mobile dan enggan dibebani oleh tanggung jawab mengurus anak.

13 comments:

  1. ya, memang ada aja alasan untuk menghalangi nikah muda...,
    baik itu dari ortu maupun saudara2 yang laen....
    haduh.......
    malah biasanya mereka mendukung untuk pacaran dulu, nikahnya ntar belakangan , kalo udah mapan katanya....

    ReplyDelete
  2. Izin copy nich buat saya dan teman2 yang lain

    ReplyDelete
  3. silahkan kawan2, pengin diupdate nih udah setahun, tengok2 ajah klo lagi lewat

    ReplyDelete
  4. ya...
    pd umum na ibu dr cew2 jmn skr lbh matre dr ank cew na...
    mank sih ibu pgn yg t'baek bwt ank na...tp kl hrs nggu n nyri yg udh mapan n pny sgla2 na...kn lma atuh...sklian aj nikah ama kakek2...hehe

    ReplyDelete
  5. saya nikah muda.. saya 18 tahun dan suami 21 tahun, kami sama2 masih kuliah, suami kuliah sambil kerja.. kami sama sekali tak saling kenal sebelumnya.. dan ortu sempat ragu.. lha wong belum kenal koq tau2 nikah.. alhamdulillah ibu saya cocok dg calon saya.. memang dukungan dr ortu penting,, bi idznillah dg doa n usaha kami berhasil mengentongi restu orang tua n akhirnya oktober 2010 kami menikah

    ReplyDelete
  6. heran sekarang ,anak perempuan mudah banget di beri izin untuk kelur nonton bioskop lah,makan malam lah,padahal tidak tertutup kemungkinan pergaulan sianak mengarah pada hal2 yg tdk di inginkan pd saat itu,kalo bicara soal nikah,ya dipersulit,enakan pacarnya dong,curi start.kasian suaminya nanti jd runner up.

    ReplyDelete
  7. saat ini saya masih kuliah, sedangkan pacar saya hanya guru honorer. kami punya keinginan yg sama sejak pertma ketemu yaitu menikah bukan pacaran. akan tetapi budaya daerah sy sangat mempersulit pernikahan. apa yg hrs sy lakukan untuk menyakinkan org tua sy???

    ReplyDelete
  8. 1. Pertahankan keinginan untuk menikah, dan jangan berpacaran. Namun karena melihat kesulitan tersebut, hendaknya jangan memperbanyak komunikasi atau pertemuan, karena akan membantu setan membuat suasana melankolis.
    2. Jalani hidup tanpa memikirkan si dia, karena bgmnpun anda belum menikah, jadi tidak berhak memikirkan dia.
    3. Menyampaikan niat dan keinginan kepada orangtua dan alasan-alasannya sebagai ikhtiar seorang manusia dg berharap ridho dari Allah. Ingat, tanpa emosi, menyalahkan, marah-marah, atau berusaha kuat agar keinginan tercapai.
    4. Sampaikan fakta-fakta buruknya menunda nikah, pergaulan bebas, aborsi, tuntutan hormonal, dst.
    5. Kesulitan hendaknya dipandang sebagai kerinduan Allah agar hambaNya bermesraan kepadaNya dalam tangisan, permohonan, doa dan peribadahan.
    http://wahjoe.blogspot.com/2006/10/allah-dekat-dengan-orang-orang-yang.html
    6. Tetap dalam jalan ketaatan, perbanyak berpuasa, jangan terlalu fokus kepada keinginan menikah dengan si dia, biarkanlah Allah yang membereskan, anda tinggal terima jadi. Insya Allah.

    ReplyDelete
  9. Terima kasih bacaan artikel ini, Ini membuat saya yang masih muda dan ingin menikah jadi semakin semangat. doakan kawan semoga saya bisa menikah sebelum tahun 2012 ini habis.

    Doakan pula agar saya mendapatkan istri yang sholeha dan keluarga kami sakinah mawaddah waraohmah wabarokah
    amiin

    Saya sudah bertekad dan insya allah tanpa Pacaran

    TErima kasih doanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamin. Insya Allah berkah sesuai niat dan harapan

      Delete
  10. saat ini sya sangat bingung untuk menjawab pertanyaan kekasih saya... Kami pacaran baru 10 bln , lalu sya tgal di dekat rumahnya.... Dan org sekitar kampungnya pun banyak yg menggunjing.... Lalu kekasih sya di beri pertanyaan untuk menikah dr keluarga besarnya karena fitnahan orang yg berkata kami berpacaran terlihat seperti suami istri... Kami berdua belum siap karena msh ingin merasakan masa muda.... Sya jg msh lanjut kuliah... Mohon petunjuknya....

    ReplyDelete
  11. Hellow Zia, mungkin kamu terlalu muda untuk memahami tulisan saya. Tulisan saya termasuk yang menentang pacaran dan menuntut seorang untuk menikah bila ingin merasakan kasih sayang dengan lawan jenis. Kata 'menikmati masa muda' boleh, tapi tidak dengan pacaran. Intinya saya dukung orang-orang di sekitar anda agar anda cepat menikah karena menikah itu mudah dan tidak ada yang hilang dalam diri kita. menikmati masa muda adalah milik setan, alias bersenang-senang tanpa tanggung jawab. hati-hati

    ReplyDelete
  12. Pengalaman Zia
    Dear pembaca, meskipun saya sudah menulis dengan detail tentang makna pacaran, tetapi ternyata alam berpikir anak-anak kita (para korban ideologi pacaran) masih jauh dari pemahaman agama. Dari sini jelas adanya jurang yang dalam antara konsep berpikir secara agama dan konsep berpikir mayoritas anakmuda muslim di Indonesia. Sayapun tercengang dengan gap ini. jadi mari sama-sama kita jaga anak-anak kita untuk menjauhi pacaran yang merupakan produk setan.

    ReplyDelete