Jangan Pisahkan Ibadah dan Muamalah kamu akan pusing sendiri
Sholat itu ibadah, berdagang mencari nafkah itu ibadah, menghormati orang tua itu ibadah, berbuat baik kepada tetangga itu ibadah, muka ceria itu ibadah, menyingkirkan halangan di jalan ibadah, berbuat mubah yg disertai zikir itu ibadah, tidur menghindar maksiat itu ibadah.
Allah SWT berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)
Ketauhilah saudaraku apa-apa yang engkau anggap muamalah itu bila dilakukan dengan menyebut nama Allah akan mendapatkan pahala dan keridhoan Allah. Sebaliknya apa-apa yang tidak disebut nama Allah akan menjadi kesia-siaan.
Paling enak menggunakan definisi bid'ah menurut Imam Ghozali. Bid'ah dikelompokkan menurut hukumnya, wajib, haram, sunnah, mubah, makruh.
1. Mempelajari ilmu agama seperti bahasa arab, nahwu sorof, fiqih wajib hukumnya. Sistematika dalam agama adalah hal yang baru dan ini adalah fakta tak terbantah. Namun menjadi wajib saat membantu dalam mempelajari Al Quran, dan sunnah. Efek yang terjadi saat ini sudah nyata, perhatikan kajian2 sunnah, miskin topik, miskin ayat dan dalil, karena menghindari kitab-kitab ulama. Karena hanya meyakin kebenaran adalah hanya Quran dan Hadits, sehingga mereka (malahan) membuat narasi baru berdasarkan teks (terjemahan) Quran dan hadits. Kajian sunnah menekankan larangan menggunakan perkataan imam, ulama, ustadz dan seterusnya karena yang ditekankan "Harus ada dalilnya". Tapi kalo perkataan mereka saat dimimbar diurai, ini dalilnya perkataan ini mana, yang ini mana mereka pasti akan kebingungan sendiri. Pertanyaan sederhana, anda harus menjawab dengan jujur, apakah sholat anda berdasarkan dalil atau mengikuti sholat ulama? Kalo anda menjawab dalil, maka anda harus mampu menyebutkan dalil2nya dari tabiratul ikram hingga tahiyat akhir.
2.
No comments:
Post a Comment