Saturday, June 27, 2020

Saat Putus Asa

Masalah lagi...masalah lagi...masalah lagi

Stress...stresss.....stresss
Gila...gila...gila....
Mati...mati...mati...

Awal yang baik untuk meninggalkan akal, semakin anda berpikir untuk mencari solusi semakin kata-kata di atas menghantui.....

Saat tekanan sudah melampaui batas, maka menyerahlah wahai akal....kau tak diciptakan untuk menyelesaikan semua hal....ini semua adalah kehidupan dalam matrix yang diciptakan, semua terencana dan ada perencananya mengapa bebani akalmu yang terbatas itu...

Menyerahlah karena kau bukanlah milikmu...
Ada penguasa 'dibalik' virtual reality-mu ini....

Mari bersama 'menyerah'...

Katakan ini secara sadar dan sungguh2 seberat beban yang kau rasakan:

"Duhai yang mengaku sang penguasa, aku menyerah..o
Aku tak mampu lewati ini..
Aku akui engkaulah yang mengatur semua...
Kata mereka, engkau menyambut siapapun yang ingin kembali...
Tunjukkanlah jalan untuk kembali....
Aku tak sanggup lagi...

Wahai yang mengaku penguasa di atas penguasa...tunjukkan kebesaranmu..
Tunjukkanlah kekuasaanmu....
Aku menyerah dengan semua ini...
Kutunggu engkau...

Katakan ini berulang, berulang, berulang dengan kesadaran, abaikan masalah itu, karena masalah hanyalah sekedar program2 yang menyadarkan, agar setiap manusia bisa 'pulang' ke asal moyangnya, yaitu surga firdaus...
Tempat tanpa beban dan derita.

Kau tak dipaksa percaya...
Kau hanya perlu melihat fakta..
Terbatasnya dirimu, sekian masalah meremukkanmu, masih memaksa diri untuk meyakinkan diri, tak ada penguasa tunggal 'di sana'

Tak mengapa
Boleh saja kau anggap aku dusta...
Aku hanya pembawa berita, agar kau terbebas dari derita...

Paksa diri untuk tak percaya, tak buat dirimu jadi perkasa, faktanya makin merana ...merana...merana...

Dia memperkenalkan dirinya melalui para utusan yang dikirim di setiap jaman...
Tak lekang dan lapuk pewartaan itu...Dia yang mengaku Tuhan.....

Panggilah dia....Allah...Allah....Allah....cukup itu saja, tanpa harap masalahmu diangkat, tanpa berpikir, tanpa prasangka, curiga dan syakwasangka. Allah...Allah..Allah..maka engkau sedang menyebut kata keramat 'keabadian'...

Jalan keluarmu hanya itu... Tenang, diam, tak perlu berpikir, Allah....Allah...Allah..Allah...maka engkau sedang meniti jalan pulang, keluar dari ketersesatan dan kegelapan....Allah...Allah....Allah....ikuti geraknya, seperti orang menari...Allah...Allah...Allah...Allah..Allah...Allah....Allah....


No comments:

Post a Comment