Allah pasti Mengabulkan doa hambaNya?
“186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. .” (Surah al-Baqarah : ayat 186)
Sebagai orang yang beriman kepada Al-Quran maka pernyataan Allah tersebut adalah
1. Dari sudut pandang tasawuf, doa selalu dikabulkan saat telah dibacakan hanya Permasalahnya adalah jawaban doa itu dalam bentuk yang tidak kongruen dengan permintaan kita dan kadang berserakan dalam keseharian kita. Ibarat kita minta makan kepada seseorang namun orang itu memberi kita cangkul. Bagi orang yang cerdas secara spiritual pertanda itu akan mudah dia baca. Inilah ranah wilayah orang yang bertasawuf, selalu waspada terhadap doa yang ia baca, dan bentuk balasan yang ia terima.
2. Bagi kelompok umat Islam yang merasa bahwa doanya tidak/belum di ijabah karena mereka berpikir bahwa Allah harus memberikan dalam bentuk yang sama dengan yang diminta, maka sesungguhnya mereka belum faham ayat-ayat Allah tentang penciptaan dan keterkaitannya satu sama lain. Seandainya minta makan harus memberi makan, minta uang harus memberi uang, minta kematian si X harus mati, minta keadilan bagi si C harus dihukum saat itu, maka Insya Allah dunia ini hancur dalam sekejap/atau surga karena apa yang diminta langsung dikabulkan. Tidak ada orang bekerja, berusaha, aktifitas, semua tinggal bersenang-senang.
http://wahjoe.blogspot.com/2008/09/doa-diujung-asa.html
Mari kita lihat contoh kondisi kita sekarang yang mungkin dalam kondisi miskin papa tidak berharta. Kita mohonkan kepada Allah harta yang banyak dan sampai hari ini kita tidak diberi harta yang banyak itu. Kasih Sayang Allah melampaui pendeknya akal manusia, Allah tidak ingin menjadikan kita Qorun dan Tsa'labah jilid 2,3,4,5 dst, diberikannya kita bentuk yang lain berupa, keislaman, keimanan, rasa syukur, anak yang lucu, keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, kesehatan yang tidak dimiliki orang lain, dst...dst yang tak terhingga kalau dihitung. Orang yang berpikir materialistik akan cenderung kufur dan terus akan menggunakan akalnya untuk mencari tahu mengapa doanya tidak pernah/belum dikabulkan. Disinilah para penempuh jalan spiritual/sufi waspada, mereka akan menghitung apa yang Allah berikan pada hari ini, dan kemudian terus dan terus mereka tiada putus bersyukur sebanyak denyut jantung yang bahkan ia tidak dapat mengaturnya, sebanyak nafas yang ia hembuskan, sebanyak sehatnya bagian dari tubuhnya, sebanyak sel-sel yang bekerja sesuai fungsinya dst..dst.
Sufi dengan maqam tertentu bahkan hanya memuji kepada Allah dan permintaannya hanya,
"Engkau lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kami daripada diri kami sendiri dan kepadaMulah semua urusan dikembalikan".
Berdoa adalah suatu bentuk zikir dan penghambaan. Berdoa menunjukkan lemahnya diri kita dan perkasanya Allah SWT. Allah sangat menyukai kesadaran seperti ini. Dan tidak suka kebalikannya. Jadi jangan pernah putus asa dalam berdoa, namun hati-hatilah dalam berdoa, karena doa yang kita ucapkan akan selalu dikabulkan dalam berbagai macam bentuk dan manifestasinya dalam kehidupan. Mintalah doa-doa yang tidak akan menjadi bumerang bagi diri sendiri. Contoh doa Nabi favorit saya adalah :
http://wahjoe.blogspot.com/2008_02_01_archive.html
Doa-doa yang memang diharapkan umumnya kaum muslimin, dan terserah Allah yang secara detail memberikan skenarionya. Wallahualam