Wednesday, December 24, 2008

Tasawuf kami ....(3)cara zikir

Zikir kami memang terkadang aneh, tapi apa dalil yang menghalangi kami melakukan itu. Zikir bukanlah hanya aktivitas lisan namun lebih kepada aktivitas seluruh tubuh. Allah tidak melarang bagaiaman cara kita berzikir, zikir bukanlah aktivitas ibadah yang geraknya memiliki rukun tertentu sebagaimana sholat atau tawaf. Ada orang zikir sambil menyetir mobil, ada orang berzikir sambil mengetik, ada yang berzikir sambil naik gunung, ada yang berzikir sambil makan pizza, ayam goreng, Maha Suci Allah yang menciptakan makanan enak dan indra perasa dan perangkatnya yang menyebabkan kita bisa merasakan kenikmatan ini....

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS. 3:190)
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. 3:191)


Tapi mengapa ada yang merasa aneh saat kami berzikir dengan memutar tubuh, atau bergerak kanan kiri seperti orang kerasukan, apa mungkin setan bisa masuk saat kita meninggikan asma Allah? Tuduhan serupa sering dilemparkan kaum orientalis saat Nabi menerima wahyu dalam kondisi kejang karena demikian beratnya wahyu itu saat diterima. Ada yang menuduh Nabi menerima wahyu saat ayan, atau kerasukan setan, ada yang mengatakan Nabi orang gila. Jadi tuduhan terhadap pelaku zikir seperti orang kerasukan adalah tuduhan tak beralasan penuh kebencian, sebagaimana tuduhan kafirin terhadap Nabi SAW.

Kami memang tidak diberi ilham, wahyu, apalagi berdialog dengan Allah. Kami hanya diberi ide dan gagasan. Kami yakin ide dan gagasan bukan berasal dari diri kami, karena otak kami hanya sekumpulan sel yang bentuk isi dan volumenya mungkin sama dengan atau kurang dari seorang yang gila. Yang jelas gagasan dan ide ini berasal dari jiwa yang mengistirahatkan dirinya dari keinginan hawa nafsu dunia. Ide saat itulah yang kami tangkap dan kami wujudkan dalam kehidupan dan kami anggap sebagai petunjuk untuk melangkah. Dan kami yakin ide itu berasal dari Allah, karena kendaraan syetan dalam tubuh yaitu nafsu sudah kita tutup. Dan filternya jelas Quran, hadits.