Saturday, December 20, 2008

Haji Ibadah Penuh Misteri

Haji rukun Islam yang ke 5. Ibadah yang penuh tantangan dan petualangan fisik, mental, spiritual. Dia memanggil orang-orang yang dikehendaki. Yang jelas Allah mengundang semua lapisan manusia, yang baik, yang bejat, yang kaya, yang miskin. Yang baik biar semakin kuat keimanannya, yang bejat supaya insyaf, yang kaya semakin banyak berbagi, yang miskin supaya semakin tawakal. Namun yang mengherankan adalah saya banyak menemui dari golongan miskin dan pendidikan rendah. Artinya bagi saya pribadi, menunjukkan kecintaan Allah kepada golongan ini. Petani, nelayan, pengusaha kecil, pegawai biasa banyak sekali dari golongan ini dibanding direktur dan pengusaha yang lebih kuat secara finansial (ke haji plus mungkin yah).

Haji ibadah yang membalikkan logika. Harus disertai kepasrahan dan positif thinking selalu.
Haji harus dipahami sebagai undangan dan jamuan dari Allah, supaya kita merasa istimewa dan datang dengan penuh kehinaan dan penghambaan.
Haji bukanlah sekedar pengguguran kewajiban, tetapi dia adalah suatu monumen spiritual bagi kaum muslimin.

Di dalam haji ujian juga tidak sedikit, terutama hati yang kotor biasanya selalu mengeluh dan mencela.
Saat engkau diuji dengan sesuatu yang tidak mengenakkan banyaklah istighfar.
Saat engkau diuji dengan sesuatu yang menyenangkan banyaklah bertakbir dan membaca hamdallah.
Janganlah kebiasaan buruk engkau bawa ke tanah suci, tahan pikiran, ucapan, dan imajinasi burukmu, meski engkau tidak berpuasa.
Apabila melihat keburukan mintakanlah ampun kepada kaum muslimin dan muslimat, apabila melihat kebaikan sesungguhnya Allah tengah menunjukkan kebesaranNya.

10 Tantangan yang menghalangi Orang untuk Menunaikan Ibadah Haji
1. Merasa kurang harta.
2. Merasa lemah fisik.
3. Merasa belum dipanggil.
4. Pekerjaan tidak dapat ditinggalkan.
5. Tidak dapat ijin kantor.
6. Anak tidak ada yang menjaga.
7. Masih terlalu muda.
8. Mencari momen yang pas.
9. Merasa belum siap.
10. Merasa masih banyak dosa.

Syaitan mampu bermain di kata," orang yang sanggup......atau orang yang mampu" dengan ganjalan seperti di atas. Padahal sahabat dan ulama sepakat akan kerasnya sangsi tidak menunaikan haji tanpa halangan yang berarti.

Allah SWT berfirman, "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah..." (Ali 'lmran: 97).

Kandungan Bab:

  1. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, atau melaksanakan haji tidak mengharap pahala dan tidak takut tertimpa adzab, maka ia kafir. Ibnu Katsir berkata dalam Tafsiir al-Qur'aan al-'Azhiim (I/394), "Ibnu 'Abbas, Mujahid dan ulama lainnya mengatakan: 'Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka ia telah kafir dan Allah tidak butuh kepadanya'."
  2. Barangsiapa sanggup mengerjakan haji, maka ia tidak boleh menundanya. Dari 'Umar bin al-Khaththab ra, ia berkata, "Barangsiapa mampu menunaikan haji, namun ia tidak menunaikannya, maka sama saja baginya mati sebagai Yahudi ataupun Nashrani," (Shahih, HR Ibnu Katsir dalam Tafsiir al-Qur'aan al-'Azhiim [I/394])
http://alislamu.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1697&Itemid=67

Buat teman-teman yang sering ke luar negeri, yang memiliki rumah, mobil dan aset yang nilainya jauh di atas ONH agar waspada dan hati-hati terhadap godaan-godaan yang menghalangi kita untuk berhaji.